MAKI Yakin Nawawi Pomolango Bisa Tangkap Harun Masiku

MAKI Yakin Nawawi Pomolango Bisa Tangkap Harun Masiku

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 29 Nov 2023 09:09 WIB
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) melaporkan Menko Polhukam Mahfud Md sampai Menkeu Sri Mulyani atas dugaan membuka rahasia transaksi janggal Rp 349 triliun. Laporan disampaikan ke Bareskrim Polri.
Boyamin Saiman (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango menyebutkan penangkapan buron Harun Masiku menjadi prioritas KPK. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yakin KPK segera menangkap Harun Masiku karena rekam jejak Nawawi menangani perkara.

"Jika berdasarkan pengalaman masa lalu yang saya ketahui, saya yakin Pak Nawawi mampu menangkap Harun Masiku dan ini penting supaya Harun Masiku itu tidak dijadikan sandera politik. Kalau segera ketangkap, segera disidangkan selesai urusannya, tidak perlu dipakai barteran politik seperti masa lalu atau dijadikan alat untuk kepentingan pihak tertentu," kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).

Boyamin menilai Harun Masiku mudah untuk ditangkap. Dia kemudian menyinggung dugaan ada pihak yang melindungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya Harun Masiku itu mudah ditangkap, tetapi karena diduga ada yang melindungi menjadi susah ditangkapnya," tutur dia.

Lebih lanjut, Boyamin kemudian menyinggung pengalaman Nawawi dalam menangkap buron KPK. Salah satunya, menurut dia, adalah eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi yang saat itu menjadi tersangka kasus suap.

ADVERTISEMENT

"Dari persoalan itu kemudian, pengalaman yang lalu Pak Nawawi itu punya stressing cara untuk bagaimana cara salah satunya tertangkapnya Pak Nurhadi, Sekretaris Mahkamah Agung, tadinya kan sulit ditangkap. Padahal orangnya cuma di Jakarta-Bandung aja, pulang pergi. Tapi waktu itu kan susah ditangkap," tutur dia.

"Ketika Pak Nawawi melakukan stressing paling awal itu, termasuk surat penangkapan segala macam, itu bisa ditanyakan ke Novel Baswedan bagaimana peran Pak Nawawi, kalau bisa buka tapi kan karena rahasia nggak bisa buka, tapi setahu saya peran Pak Nawawi-lah tertangkapnya Nurhadi," imbuhnya.

Menurut Boyamin, Nawawi bekerja dalam senyap sehingga pekerjaan yang tadinya mudah menjadi gampang.

"Juga peran-peran berikutnya, ada beberapa atas kerja dalam senyapnya Pak Nawawi beberapa yang tadinya susah menjadi gampang. Nih ini akan menjadi tantangan bagi Pak Nawawi untuk menangkap Harun Masiku dalam waktu yang tidak terlalu lama, waktunya tinggal setahun," tutur dia.

Simak juga Video: Perburuan Harun Masiku Jadi Prioritas Ketua KPK Sementara Nawawi

[Gambas:Video 20detik]



Boyamin juga yakin dengan kredibilitas Nawawi. Karena itu, Boyamin yakin KPK akan segera menangkap Harun Masiku.

"Dan itu berdasarkan pengalaman, saya meyakini kredibilitas Pak Nawawi, keberaniannya, jadi saya yakin kalau ini bisa ditangkap, akan bisa ditangkap," sebut dia.

Boyamin juga menyinggung soal informasi keberadaan Harun Masiku. Informasi itu tentang kabar Harun Masiku ada di Melaka, Malaysia, dan isu meninggal dunia. Dia berharap misteri keberadaan Harun Masiku itu segara dipecahkan.

"Kalau informasi itu ada dua, informasi dia sudah meninggal dan informasi dia di Melaka, Malaysia. Dua itu nanti akan ketemu di mana, apakah sudah meninggal atau terakhir itu pernah bersembunyi atau pernah tinggal di Melaka, itu sih sepanjang saya yang punya informasinya, mudah-mudahan waktu segera bisa ditangkaplah, supaya ini tidak menjadi sandera politik," tutur dia.

Sebelumnya, Nawawi mengatakan KPK sudah mengeluarkan surat tugas baru yang dibutuhkan. Nawawi menegaskan pencarian DPO KPK, termasuk Harun Masiku, menjadi prioritas.

"Kami telah mengeluarkan produk-produk surat yang baru yang dibutuhkan oleh deputi penindakan yang baru ini," kata Nawawi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11).

"Semua perkara-perkara yang berstatus seperti itu menjadi prioritas daripada KPK," lanjut Nawawi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads