MRT-Ancol Incar Investor Jepang Kembangkan TOD di Lahan Reklamasi

MRT-Ancol Incar Investor Jepang Kembangkan TOD di Lahan Reklamasi

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 24 Nov 2023 20:42 WIB
PT MRT Jakarta menerapkan aturan baru terkait aturan pembayaran tiket MRT Jakarta. Aturan baru ini berlaku mulai 1 Juli 2023. Lalu, bayar MRT kini pakai apa?
Foto ilustrasi MRT (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta -

PT MRT Jakarta bersama PT Pembangunan Jaya Ancol bakal mengembangkan kawasan berorientasi transit atau TOD di lahan reklamasi. Kedua perusahaan BUMD itu pun mengincar investor Jepang merealisasikan proyek pengembangan kawasan di pesisir Jakarta.

"MRT dan Ancol akan berkolaborasi dalam pembangunan TOD di kawasan reklamasi," kata Kepala Divisi TOD PT MRT Jakarta Gunawan saat dihubungi, Jumat (24/11/2023).

Pada Senin (13/11), detikcom berkesempatan mengikuti investment forum 2023 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Shinjuku, sebagai bagian dari rangkaian Media Fellowship Program (MFP) MRT Jakarta 2023. Forum tersebut dihadiri calon investor dari puluhan perusahaan, dari perusahaan di bidang properti hingga perusahaan kereta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam forum itu, PT Pembangunan Jaya Ancol memaparkan konsep pengembangan wilayah pesisir Jakarta atau Ancol Waterfront Development. Dari MRT Jakarta secara khusus memaparkan rencana pembangunan depo MRT baru di wilayah Ancol Barat.

Kini, 11 hari sudah berlalu sejak marketsounding dilakukan MRT dan Ancol. Gunawan menyebut saat ini pihaknya tengah menjalin pendekatan dengan sejumlah perusahaan. Salah satunya Urban Renaissance (UR) Agency, yang telah berkomitmen membantu MRT mencari investor Jepang.

ADVERTISEMENT

Sekadar informasi, UR Agency merupakan perusahaan yang berpengalaman mengembangkan Minato Mirai 21, kawasan TOD yang dibangun di atas tanah hasil reklamasi di kawasan Yokohama, Jepang. Kawasan ini menjadi inspirasi MRT Jakarta dalam mengembangkan TOD di lahan reklamasi Ancol.

"Insyaallah dia (UR) memperdalam, dia akan membantu MRT mencari investor-investor Jepang," ujarnya.

Duta Besar Luar dan Berkuasa Republik Indonesia untuk Jepang merangkap Negara Federasi Mikronesia Heri Akhmadi mengakui saat ini banyak perusahaan asing 'wait and see' ketika hendak berinvestasi di Jakarta. Ini berkaitan dengan Jakarta yang tak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Negara.

Di sisi lain, MRT menjamin legal aspek proyek TOD telah terpenuhi sehingga perusahaan tak perlu ragu berinvestasi di Jakarta. Selain itu, MRT tengah menginventarisasi aset-aset potensial di Jakarta yang bisa dikelola menjadi aset baru TOD.

"Karena konsep TOD sudah bagus, kita memperdalam dan mencoba menginformasikan pihak luar bahwa MRT punya konsep TOD yang jelas dan secara legal sudah ada legal aspeknya. Kita akan infokan lagi lebih gencar, mencari investor," terangnya.

"Paralel MRT juga sedang melakukan list up aset-aset potensial yang bisa kita kelola, yang bisa kita kembangkan ke aset-aset TOD baru yang bisa dikembangkan selepas pindah ke IKN, selepas Jakarta dah nggak jadi Ibu Kota," sambungnya.

Selain itu, Gunawan juga mendorong terciptanya iklim berinvestasi di Jakarta. Misalnya, dengan cara memberikan perpanjangan masa konsesi kepada investor.

"Harapannya ada aturan mempermudah investasi, misal ada konsesi lahan diperpanjang, seperti tadinya 50 tahun jadi 90 tahun. Artinya ada aturan yang menarik orang berinvestasi di Jakarta," ucapnya.

Di sisi lain, Gunawan memastikan pihaknya bakal rutin menggelar forum investasi dengan melibatkan perusahaan lokal maupun internasional.

"Sesuai arahan Pak Dubes, MRT akan melakukan investment forum lagi pada Maret. Kita akan libatkan pihak swasta yang udah terlibat untuk ikut investment forum di Tokyo nanti yang sudah tertarik investor lokal kita bawa ke Tokyo juga," imbuhnya.

Seperti diketahui, pembangunan area depo MRT Jakarta Fase 2 diputuskan di kawasan Ancol Barat. Nantinya, pembangunan depo bakal masuk pengembangan wilayah pesisir Jakarta atau Ancol Waterfront Development.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat dalam forum investor di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo di Yotsuya, Tokyo, Jepang, Senin (13/11/2023) waktu setempat.

"Untuk pembangunan depo (awalnya) akan dibangun di Kampung Bandan tapi kita pindahkan ke area Ancol. Untuk pembangunan depo telah diputuskan untuk dibangun di Ancol Barat," kata Tuhiyat.

Diketahui proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat.

(taa/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads