Perusahaan kereta api asal Jepang, JR East, mulai menerapkan teknologi artificial intelligence (AI) sebagai staf di dalam stasiun kereta. Penerapan teknologi AI berangkat dari permasalahan krisis tenaga manusia yang terjadi di negara matahari terbit itu.
Dalam Media Fellowship Program (MFP) MRT Jakarta 2023, detikcom berkesempatan mengunjungi Stasiun Takanagawa Gateway. Stasiun yang terletak di Minato, Jepang, dioperasikan oleh Est Japan Railway Company atau JR East.
Stasiun ini terletak di antara Stasiun Tamachi dan Stasiun Shinagawa serta didirikan di lahan bekas depo kereta Tamachi. Awalnya, Stasiun Takanagawa Gateaway dibangun untuk mengakomodasi penumpang saat Olimpiade Tokyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stasiun ini beroperasi setelah 49 tahun peresmian stasiun terakhir di jalur Yamanote," kata Nanami Terada selaku Marketing Headquarters Shinagawa Community Development Division (MICE/International Collaboration) JR East saat memandu kunjungan.
Berbeda dengan stasiun kereta lainnya, Stasiun Takanagawa Gateway dibangun dengan konsep open space, yang material langit-langitnya menyerupai washi, kertas tradisional khas Jepang.
"Selain itu, stasiun ini tak memerlukan banyak lampu karena adanya ventilasi besar yang bisa menerangi stasiun di siang hari," jelasnya.
![]() |
Stasiun bergaya futuristik ini makin menarik perhatian karena dilengkapi dengan staf kereta AI. Staf AI itu ditempatkan di sejumlah titik, mulai di samping gate stasiun hingga di dekat minimarket.
Staf AI itu tampak mengenakan seragam khas petugas kereta berwarna biru tua dan topi. Di bagian mesin, terdapat mikrofon dan petunjuk penggunaan mesin bagi penumpang kereta.
detikcom sempat mencoba bertanya rute menuju Stasiun Tokyo dari Takanagawa kepada Staf AI. Meskipun tak langsung merespons dengan cepat, staf AI itu bisa menjawab sejumlah informasi seputar peta stasiun hingga menunjukkan restoran terdekat.
"Seperti yang anda lihat terdapat staf AI yang seperti orang sungguhan bekerja sebagai staf pemandu stasiun. Saat ini kondisi Jepang menghadapi masalah kekurangan tenaga kerja. Sehingga, teknologi ini menjadi solusi. Nantinya, staf JR bisa bekerja dari rumah dan tidak perlu terus-terusan berada di dalam stasiun," terangnya.
![]() |
Tak hanya staf AI, stasiun ini juga dilengkapi dengan minimarket atau warung 'Touch To Go' tanpa karyawan. Berbagai makanan, minuman, hingga barang dijajakan di dalam minimarket canggih itu. Atap minimarket dilengkapi puluhan kamera yang dapat mengidentifikasi benda yang disentuh oleh pembeli.
"Jadi ini adalah toko serba ada tanpa staf. Toko ini dilengkapi oleh 50 kamera di atap," ucapnya.
Setelah mengambil barang, pengunjung diarahkan melakukan self-payment. Setelah membayar seluruh belanjaan, gate yang terdapat di depan kasir akan terbuka dengan sendirinya.
(taa/dnu)