Seputar Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 23 Nov 2023 13:58 WIB
Ilustrasi anti kekerasan terhadap perempuan. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) tahun ini akan diperingati pada tanggal 25 November sampai 10 Desember 2023. Peringatan ini untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.

Kampanye ini dimulai pada tanggal 25 November yang diperingati sebagai Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan (International Day for the Elimination of Violence against Women). Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan sejarah dan peringatannya berikut ini:

Tujuan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Setiap tahunnya, kegiatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.

Secara internasional, kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan diselenggarakan oleh UN Women (organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB yang didedikasikan untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan). Di Indonesia diselenggarakan oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

Tujuan peringatan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan pada tanggal 25 November sampai 10 Desember adalah untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Serta berperan memfasilitasi upaya terkait pencegahannya.

Sejarah 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Aktivitas 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan sendiri pertama kali digagas oleh Women's Global Leadership Institute pada tahun 1991 yang disponsori oleh Center for Women's Global Leadership. Hari ini digunakan sebagai strategi pengorganisasian oleh individu dan organisasi di seluruh dunia untuk menyerukan pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan (KTPAP).

16 Hari Aktivisme Menentang Kekerasan Berbasis Gender adalah kampanye internasional yang dipimpin oleh masyarakat sipil yang berlangsung setiap tahun. Dimulai pada tanggal 25 November, Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, dan berakhir pada tanggal 10 Desember, Hari Hak Asasi Manusia, yang mengindikasikan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang paling banyak terjadi di seluruh dunia. Hari ini dicetuskan oleh para aktivis di Women's Global Leadership Institute pada tahun 1991.

Untuk mendukung inisiatif masyarakat sipil ini, di bawah kepemimpinan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, inisiatif UNiTE by 2030 to End Violence against Women dari Sekretaris Jenderal PBB menyerukan aksi global untuk meningkatkan kesadaran, menggalang upaya advokasi, serta berbagi pengetahuan dan inovasi untuk mengakhiri KTPAP untuk selamanya.

Diluncurkan pada tahun 2008, UNiTE adalah upaya advokasi multi-tahun yang bertujuan untuk mencegah dan menghapuskan KTPAP di seluruh dunia. UNiTE menyerukan kepada pemerintah, pelaku pembangunan, masyarakat sipil, organisasi perempuan, kaum muda, sektor swasta, media dan seluruh sistem PBB untuk bergabung dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

Tema 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023

Untuk Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023, UN Women mengusung tema "UNITE! Invest to prevent violence against women and girls", artinya Berinvestasi untuk Mencegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Perempuan.

Tema tersebut berfokus pada pentingnya mendanai berbagai strategi pencegahan untuk menghentikan kekerasan agar tidak terjadi. Kampanye ini akan memanfaatkan platform normatif dan advokasi global utama untuk membangun momentum dan menggalang upaya kolektif untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan.

Tema kampanye tahun ini juga selaras dengan tema prioritas 2024 dari Komisi Status Perempuan, yang berfokus pada percepatan pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan dengan mengatasi kemiskinan dan memperkuat lembaga dan pembiayaan dengan perspektif gender.




(wia/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork