Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengatakan kehadiran BPJS Ketenagakerjaan merupakan mandat dari Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Keduanya memberi amanah kepada negara untuk menciptakan keadilan sosial dan memberikan kesejahteraan pada rakyat.
"Kalau negara tidak bisa mensejahterakan rakyatnya, berarti negara gagal," kata Syarief Hasan dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023).
Hal ini disampaikan Syarief Hasan saat Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan di Gedung Wanita, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarif Hasan mengakui dalam untuk mensejahterakan rakyat bukan suatu hal yang mudah. Ia memahami ada proses panjang yang harus dilalui, di antaranya pemerintah wajib mendorong agar pertumbuhan ekonomi harus semakin baik.
"Bila ekonomi baik, maka dapat dipastikan anggaran untuk BPJS, kesehatan, pendidikan, dan pembangunan akan tersedia," paparnya.
Untuk membuat perekonomian itu tumbuh, Syarief Hasan mengatakan pemerintah harus mempersiapkan dan menjalankan semua program pembangunan.
Ia juga menyebutkan pada tahun 2004, selama masa pemerintahan Presiden SBY, presiden asal Jawa Timur itu, mampu membuat perekonomian tumbuh di angka rata-rata 6%.
"Sebelumnya tidak lebih dari 4%," tuturnya.
Syarief Hasan melanjutkan dari pertumbuhan itu, APBN RI bisa mencapai Rp 2,800 triliun. Hal tersebut tentunya menjadi kabar baik untuk perekonomian.
"Sebelumnya sekitar Rp 400 triliun, sangat rendah", ungkapnya.
Syarief Hasan mengatakan dari perekonomian yang cerah di masa SBY itu, maka membuat pemerintah mampu menurunkan kemiskinan dari 17,6% menjadi 10,96%, pengangguran turun dari 9% menjadi 5,94%.
"Itu semua karena dampak dari pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan", paparnya.
Cikal bakal pertumbuhan perekonomian bagus, maka SBY menginisiasi, memperkenalkan, program BPJS.
"BPJS kali pertama dicetuskan oleh Pak SBY. Jadi kita harus terima kasih pada Beliau," katanya.
Meski SBY sudah tidak lagi menjadi presiden, Syarief Hasan merasa senang sebab program BPJS diteruskan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Alhamdulillah," ucapnya.
Menurutnya, rakyat harus sejahtera. Namun ada beberapa hal yang bisa dilihat jika rakyat memang sejahtera.
Pertama, mendapat kebutuhan bahan pokok. Kedua, mendapat lapangan kerja yang mudah. Ketiga, kemiskinan berhasil ditekan. Keempat, pendapatan perkapita rakyat semakin tinggi.
"Pendapatan rakyat pada jaman SBY sangat luar biasa," ucapnya.
Menurut Syarief Hasan apa yang telah disampaikannya adalah indikator terciptanya kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial.
Karena itu, ia berpesan BPJS Ketenagakerjaan sangat penting. Perlindungan itu yang meng-cover rakyat Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera. Untuk itu dirinya menegaskan agar peserta program BPJS Ketenagakerjaan loyal dan setia pada sistem perlindungan diri itu.
"Jangan saat di masa sulit baru mencari BPJS. Mumpung lagi sehat, lapang, dan ada kesempatan, pergunakan program yang ada dengan baik," pesannya.
Selepas melakukan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, Syarief Hasan bersama dengan Pejabat Kementerian Ketenagakerjaan Firdaus Rakhmat, melakukan Sosialisasi Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial. Peserta sosialisasi itu mencapai 200 orang yang datang dari berbagai kecamatan.
Dalam pemaparannya, Syarief Hasan mengatakan melalui kegiatan ini maka masyarakat akan teredukasi mengenai hak dan kewajiban sebagai tenaga kerja.
"Jangan hanya tahu hak tetapi lupa kewajiban", ucapnya.
Menurutnya, sangat penting untuk memahami hak dan kewajiban agar para tenaga kerja bisa semakin sejahtera. Ditegaskan agar semua pihak dapat menjaga hubungan kerja.
"Bila ada masalah bisa dimusyawarahkan. Ini sesuai dengan Sila IV Pancasila," ucapnya.
Ia menambahkan bila hubungan kerja berjalan lancar, perekonomian bangsa ini akan menjadi lebih bagus.
Lihat juga Video 'Sri Mulyani Ungkap Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II di Luar Ekspektasi':
(anl/ega)