Ghisca Debora, tersangka penipuan tiket konser Coldplay, ternyata mahasiswi Universitas Trisakti. Universitas Trisakti pun buka suara terkait kasus Ghisca tersebut.
Humas Universitas Trisakti, Dewi Priandini, menyebutkan pihak kampus saat ini tengah memproses pemanggilan untuk orang tua Ghisca. Adapun pemrosesan surat panggilan tersebut dilakukan di tingkat fakultas oleh Komite Disiplin (Komdis).
"Jadi di kedinasan tiap fakultas itu kita ada Komdis (Komite Disiplin) atau Komite Etik. Itu yang menangani mahasiswa atau dosen yang diduga melanggar, misal narkoba, bawa senjata tajam, dan lain-lain," ujar Dewi, dilansir Antara, Rabu (22/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembahasan surat panggilan tersebut, kata Dewi, sudah dilakukan sejak Ghisca ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian pada Senin (20/11) lalu.
"Termasuk si Ghisca ini kita awal-awal memang diduga dua hari lalu, sudah dijadikan tersangka. Jadi sekarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Tim Komdis sedang rapat untuk kelanjutannya," katanya.
Demi menyebutkan prosedur untuk memberhentikan Ghisca dari kampus dilakukan dengan memberikan surat panggilan terlebih dahulu kepada yang bersangkutan sebanyak tiga kali. Jika 3 kali dipanggil tidak hadir, kampus akan mengeluarkan surat drop out (DO).
"Tapi sedang dalam proses di dalam Komdisnya," kata Dewi.
Pihaknya juga belum dapat memastikan kapan surat panggilan pertama dikeluarkan. "Masih dibahas dalam Komdis ya. Kan ditetapkan jadi tersangka baru dua hari lalu. Saya juga belum cek ke fakultas," ujar Dewi.
Kasus Penipuan Ghisca
Ghisca Debora Aritonang (GDA) ditangkap polisi terkait penipuan jual beli tiket konser band Coldplay. Ghisca meraup keuntungan uang berlipat-lipat hasil tipu-tipu.
Ghisca sendiri sudah ditangkap sejak Jumat (17/11) seusai serangkaian pemeriksaan. Pada Senin (20/11), Ghisca dihadirkan dalam konferensi pers. Ghisca terlihat mengenakan baju tahanan serta tangannya diborgol.
Modus Ghisca diungkap polisi. Ghisca menipu para korban dengan mengaku mengenal promotor konser.
"Yang bersangkutan meyakinkan bahwa mengenal dengan perantara atau promotor, padahal dari Mei sampai November tidak ada komunikasi apa pun dengan pihak perantara," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers, Senin (20/11).
Ghisca diduga mendapatkan kepercayaan dari korban setelah berhasil perang (war) beli tiket konser Coldplay secara online. Setelah itu, dia menawari temannya untuk menjadi penjual ulang (reseller).
"Adapun modusnya, setelah war tiket, yang sekitar pertengahan bulan Mei, GDA ini juga war tiket dapat sekitar 39 tiket dan sudah diserahkan," kata Susatyo.
Lihat juga video 'Janji-janji Palsu Ghisca Debora Si Penipu 2 Ribuan Tiket Coldplay':