Indonesia memiliki sejumlah kapal Bantu Rumah Sakit (BRS). Kapal rumah sakit Indonesia merupakan bagian dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) milik TNI AL (Angkatan Laut). Kapal ini untuk mendukung operasi laut dalam pelayanan kesehatan.
Sejauh ini, Indonesia memiliki total sebanyak tiga kapal jenis Bantu Rumah Sakit. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasi selengkapnya tentang kapal rumah sakit milik Indonesia berikut ini:
Jenis-jenis Kapal Rumah Sakit Indonesia
Dilansir laman resmi Indonesia Baik, berikut ini nama-nama tiga kapal rumah sakit Indonesia yang dimiliki TNI Angkatan Laut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- KRI dr. Soeharso (990) diluncurkan pada tahun 2003.
- KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991) diluncurkan pada tahun 2021.
- KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) diluncurkan pada tahun 2022.
Spesifikasi Kapal Rumah Sakit Indonesia
Berikut spesifikasi ketiga kapal rumah sakit Indonesia, seperti dihimpun dari laman Indonesia Baik dan Portal Informasi Indonesia:
KRI dr. Soeharso (990)
Kapal rumah sakit Indonesia ini diluncurkan tahun 2003. Kapal ini memiliki panjang 122 meter, lebar 22 meter, dan draft 6,7 meter. Bobot kapal ini seberat 11.394 ton. Kapal ini mempunyai geladak panjang dan luas sehingga mampu mengoperasikan 2 helikopter sekelas Super Puma sekaligus.
Nama kapal ini sebelumnya adalah KRI Tanjung Dalpele (972). Karena perubahan fungsi, pada 17 September 2008 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, oleh KASAL saat itu Laksamana TNI Slamet Soebijanto, namanya diganti menjadi KRI dr. Soeharso dengan nomor lambung baru 990.
Sebagai kapal jenis bantu rumah sakit, pada KRI dr. Soeharso tersedia 1 ruang UGD,1 ruang ICU,1 ruang post operasi (RR), 3 ruang bedah (2 steril, 1 non steril), 6 ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik, dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
KRI dr. Soeharso juga dilengkapi sebuah hanggar untuk menampung helikopter satu lagi dan melakukan perawatan terhadap helikopter. Kapal ini memiliki 75 anak buah kapal (ABK), 65 staf medis dan mampu menampung 40 pasien rawat inap. Jika dalam keadaan darurat, kapal mampu menampung 400 pasukan dan 3000 penumpang.
Dalam sejarahnya, KRI dr. Soeharso (990) ini pernah dipakai untuk menjemput 74 WNI yang bekerja sebagai ABK di Kapal Pesiar Diamond Princess, yang dikarantina di Yokohama, di Jepang. Kapal diberangkatkan dari Komando Armada II Surabaya pada tahun 2020 lalu.
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991)
Kapal rumah sakit Indonesia ini diluncurkan tahun 2021. KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991) mempunyai panjang 124 meter dan lebar 21,8 meter, dengan bobot 7.290 ton. Kapal ini merupakan hasil karya anak bangsa PT PAL Indonesia di Surabaya.
Kapal ini memiliki kemampuan berlayar hingga 30 hari penuh dengan jangkauan 10.000 mil laut. Kemampuan kapasitas angkut total personel 643 orang, termasuk 159 pasien. Mobilitas untuk misi evakuasi medis juga ditunjang dengan kemampuan mengangkut helikopter medis, ambulans boat, dan landing craft vehicle personnel (LCVP).
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991) merupakan kapal perang yang juga memiliki fungsi menjalankan tugas kemanusiaan. KRI ini dioperasikan sebagai kapal bantu Rumah Sakit Type C milik TNI Angkatan Laut untuk melayani kesehatan warga di wilayah pulau terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992)
Kapal rumah sakit Indonesia ini diluncurkan tahun 2022 lalu. Adapun penggunaan nama Radjiman Wedyodiningrat, diberikan atas dasar pertimbangan seorang dokter yang mendapat gelar Pahlawan Nasional dan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia.
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) ini mempunyai panjang kurang lebih sekitar 122 meter dan lebar 22 meter. Dengan bobot berat 11.394 ton, kapal ini mampu melaju dengan kecepatan 18 knot. Kapal ini ini, selain untuk mendukung operasi laut, juga untuk pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Kapasitas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) mampu membawa 163 ABK, pilot dan kru helikopter 18 orang, tamu VVIP 1 orang, staf medis 66 orang, pasien 158 orang, dan sukarelawan 280 orang. Kapal ini juga mampu bertahan selama 30 hari di laut dengan kemampuan muat material 3 unit helikopter.
Kapal rumah sakit Indonesia KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) ini diberangkatkan ke perairan aman dekat Gaza sebagai dukungan bidang kesehatan terhadap warga di Palestina yang menjadi korban perang. Apabila diizinkan oleh otoritas Mesir.
Dilansir Antara, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, saat jumpa pers di Markas Komando Kolinlamil, Jakarta, Senin, mengatakan TNI AL tidak hanya mempersiapkan kapal, tetapi juga logistik seperti obat-obatan.
Rencana pengiriman kapal bantu rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) itu pertama kali disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto usai pengiriman bantuan tahap pertama dari Indonesia ke Gaza pada tanggal 4 November 2023 lalu.
Indonesia berkoordinasi dengan negara-negara di sekitar Gaza, Palestina, termasuk di antaranya Mesir, untuk pengiriman kapal rumah sakit bantu itu. Sementara itu, TNI AL mengecat putih kapal bantu rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, sebagai bagian dari persiapan.
(wia/imk)