Terminal Blok M mulai direvitalisasi mulai tahun depan. Warga berharap Terminal Blok bisa terhubung dengan MRT dan punya wajah baru yang estetik.
Devita (21) salah seorang pengguna bus TransJakarta menyambut baik rencana revitalisasi Terminal Blok M. Menurutnya, Terminal Blok M saat ini punya alur naik turun penumpang yang menyusahkan.
"Bagus sih, soalnya ini juga buat flow naik-turunnya agak lumayan susah," katanya, Senin (30/11/2023).
Devita menceritakan lebih lanjut pengalamannya saat menggunakan transportasi umum via Terminal Blok M. Dia mengatakan Terminal Blok M belum memiliki papan petunjuk untuk tujuan koridor bus.
"Sebenarnya kalau aturan buat jalurnya itu udah bagus, arahan kayak rute-rutenya juga udah ada. Tapi untuk secara detailnya, kayak nomor 1P itu harus ke mana, terus yang 6M ke mana, itu nggak ada secara detailnya," tuturnya.
"Jadi kayak kita harus searching dulu gitu di Google, di Google Maps, dan kawannya," sambungnya.
Devita berharap operasional TransJakarta di Terminal Blok M bergeser jauh saat revitalisasi dimulai. Dia juga berharap hasil revitalisasi menjadikan Terminal Blok M memiliki akses langsung ke stasiun MRT dan memiliki tampilan yang estetik.
"Terus kalau seandainya emang nanti bakalan nyambung sama MRT, mungkin bisa dibangun dengan desain atau model yang lebih modern supaya nantinya juga bisa narik minat masyarakat buat naik transport umum dengan alasan fasilitasnya tuh bagus, terawat, jadi keliatan estetik, enak dipandang," lanjutnya.
Penumpang bus TransJakarta lain bernama Buyung (63) juga berharap revitalisasi Terminal Blok M membawa perubahan yang bermanfaat ke penumpang.
"Iya, saya setuju aja yang penting bisa manfaat bagi masyarakat. Ya, harapannya semoga ada perubahan, enak, terjamin, nah begitu saja," lanjutnya.
Revitalisasi Terminal Blok M 2024
Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Terminal Bus Blok M, Joni Budhi, mengatakan revitalisasi sudah direncanakan sejak Oktober 2022. Hal ini disebabkan kontrak pengelola lama Terminal Blok M sejak 1992 habis pada 2022.
Kemudian, berdasarkan Pergub No 55 Tahun 2020, PT MRT Jakarta menjadi pengelola baru kawasan tersebut. Alhasil, proyek revitalisasi itu nanti akan berada di bawah pengelolaan PT MRT Jakarta.
"Berdasarkan Pergub No 55 Tahun 2020, pemenang proyek revitalisasi adalah PT MRT Jakarta. Jadi itu nanti di bawah pengelolaan PT MRT Jakarta, akan terintegrasi dengan MRT karena mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD)," ucap Joni saat ditemui detikcom.
Joni kemudian membeberkan, revitalisasi akan dilakukan di sejumlah titik di Terminal Blok M. Salah satunya, bakal ada pembangunan ruang tunggu untuk penumpang bus TransJakarta dari arah Taman Literasi Marta Christina Tiahahu. Proses pembenahan dimulai 2024 dan diperkirakan selesai 2028-2029.
"Saya dengar pembangunan (revitalisasi) Terminal Blok M akan memakan waktu 4-5 tahun," jelasnya.
(idn/imk)