Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan DPR siap menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi MIKTA Speakers' Consultation ke-9. Adapun kegiatan ini akan akan diadakan di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat pada 20 November mendatang.
Seperti diketahui, MIKTA merupakan grup negara-negara middle power (kekuatan menengah) yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Sementara MIKTA Speakers' Consultation merupakan forum konsultatif Ketua Parlemen anggota MIKTA.
Pada periode keketuaan MIKTA tahun ini, DPR mengusung tema 'Strengthening Multilateralism, Addressing Intergenerational Challenges'. DPR pun akan membahas isu multilateralisme bersama anggota MIKTA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"MIKTA memiliki kemampuan untuk lebih fokus pada isu-isu tertentu yang mendesak dan memiliki dampak signifikan. Dengan demikian, Indonesia dapat mengangkat berbagai isu-isu geopolitik demi kemajuan dunia," kata Puan dalam keterangannya, Sabtu (18/11/2023).
Puan menjelaskan MIKTA Speakers' Consultation dapat menjadi jembatan antarnegara berkembang dan negara maju dalam menyikapi berbagai tantangan global.
"Tantangan yang dihadapi dunia saat ini bersifat antargenerasi di mana tantangan ini tidak hanya membawa dampak terhadap kehidupan saat ini namun juga bagi generasi mendatang," tuturnya.
Mantan Menko PMK itu pun optimistis MIKTA akan terus mendorong dan mengupayakan penguatan multilateralisme untuk menjawab tantangan dunia.
"MIKTA memungkinkan Indonesia untuk bekerja sama dengan mitra yang memiliki kepentingan dan nilai serupa, memperkuat posisi kolektif kelompok tersebut dalam dinamika geopolitik global," ucap Puan.
Lebih lanjut, Puan mengatakan keanggotaan Indonesia di MIKTA akan membuka peluang kerja sama dengan negara-negara middle power lainnya. Meski setiap negara memiliki pandangan berbeda, hal tersebut dapat menjadi kekuatan jika setiap anggota MIKTA memanfaatkannya dengan baik.
"Ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk bersatu dengan mitra sebaya dan memberikan dampak bersama dalam isu-isu global tanpa harus bergantung pada struktur besar dan kompleks seperti PBB," ucapnya.
Puan menambahkan, MIKTA memiliki posisi yang unik dalam menghadapi tantangan regional maupun global. Oleh karena itu, ia berharap pertemuan ini dapat memperkuat posisi negara-negara middle power. Terlebih Indonesia kini dianggap sebagai negara yang ekonominya berpotensi tumbuh.
"Saya mengharapkan dalam pertemuan ini, MIKTA juga dapat menguatkan kerja sama, kolaborasi kreatif dan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat menyelesaikan tantangan perbedaan pandangan antar-negara dan antar-generasi yang mengedepankan visi misi multilateralisme," ungkap Puan.