PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR) BRI Peduli terus melakukan berbagai inisiatif dalam mengatasi persoalan sampah. Khususnya di wilayah perkotaan atau wilayah padat penduduk.
Melalui BRI Peduli bersama Yayasan Bening Saguling, mengajak masyarakat tepi Sungai Citarum kelola sampah. Hal itu dilakukan untuk 'menyulap' sampah menjadi lebih bernilai ekonomi.
Endang Mulyana, salah seorang warga yang sudah aktif menjadi Pelestari Sungai Citarum selama 7 tahun mengakui manfaat sejak kehadiran Bening Saguling yang membantunya memiliki penghasilan yang lebih stabil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah sekarang penghasilan sudah lebih stabil ketimbang dulu. Saya punya satu anak, sekarang sudah di bangku SMA kelas dua. Baik uang bangunan, uang transportasi untuk sekolah anak saya dibantu dengan oleh yayasan ini," ungkap Endang dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).
Dalam pengolahan sampah tersebut, terdapat program 'Kredit Plastik' setiap bulan yang bisa menghasilkan uang. Sampah yang dipilah kemudian dapat dijual lagi dan menghasilkan uang. Setiap 60 ton sampah plastik memiliki nilai jual sekitar Rp 300 ribu dan khusus sampah botol bisa bernilai lebih besar.
Yayasan Bening Saguling Mandiri berdiri sejak 2014 dan memiliki fokus pada masalah lingkungan, terutama di sekitar Sungai Citarum. Salah satu sosok yang berperan penting dalam Yayasan Bening Saguling Indra Darmawan mengatakan kolaborasi dari seluruh pihak dapat membantu memberdayakan masyarakat.
"Tujuan kami adalah bagaimana membangun kolaborasi ke seluruh pihak untuk melestarikan lingkungan dan juga memberdayakan masyarakat sekitar Sungai Citarum," tutur Indra.
Diketahui dalam membantu mewujudkan upaya Yayasan Bening Saguling melestarikan Sungai Citarum, BRI Peduli menyalurkan bantuan infrastruktur seperti gudang Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Bank Sampah Induk, pembangunan workshop (bengkel perbaikan mesin pengolahan sampah) dan bantuan kendaraan pengangkut sampah.
Sementara itu, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan kepedulian BRI terhadap masalah sampah dilakukan seiring dengan peningkatan persoalan sampah. Hal ini akibat peningkatan aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai.
"Dalam pelaksanaannya kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan upaya bersama membantu mengatasi masalah sampah dan lingkungan. Yayasan Bening Saguling memiliki track record yang bagus, dan sudah menunjukkan kiprahnya sebagai penggerak lingkungan yang perlu dan terus kita dukung," kata Agustya.
"Semoga kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan dan apa yang sudah kita lakukan menjadi kisah inspiratif bagi masyarakat di daerah lain dalam hal ini edukasi dan pengelolaan sampah," pungkasnya.
(akn/ega)