BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial (CSR) BRI Peduli berkolaborasi dengan Yayasan Bening Saguling membantu mengatasi persoalan sampah di Waduk Saguling di sekitar Sungai Citarum, Bandung, Jawa Barat. Salah satu pengurus yayasan Indra Darmawan mengajak masyarakat untuk mengumpulkan hingga menjual sampah.
"Fokus kami adalah bagaimana melestarikan sungai dan memberdayakan masyarakat karena kami yakin tidak mungkin sebuah kawasan bisa bersih bisa lestari," ujar Indra dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).
Ia mengajak masyarakat terjun langsung menjadi pengumpul sampah atau yang disebut Pelestari. Dengan sampan-sampan kecil, para Pelestari yang sudah terlatih tersebut mengambil sampah yang tergenang di sekitaran Sungai Citarum.
"Tanpa kita mengikutsertakan masyarakat di sekitar lingkungan itu sendiri. Ini harta karun yang hasil keuntungan ini tidak dinikmati hanya kita saja, tetapi untuk warga," imbuhnya.
Dalam pengolahan sampah tersebut, terdapat program 'kredit plastik' setiap bulan yang bisa menghasilkan uang, dengan memilah sampah kemudian menjualnya kembali. Setiap 60 ton sampah plastik memiliki nilai jual sekitar Rp 300 ribu dan khusus sampah botol bisa bernilai lebih besar.
Selain sampah plastik, terdapat juga potensi pendapatan lain dari Waduk Saguling, yaitu eceng gondok yang dianggap sebagai tanaman parasit. Tumbuhan tersebut bisa diberdayakan menjadi perabotan hingga atap gazebo yang menjadi penggerak ekonomi warga sekitar.
"Dari pendapatan itu, kita kembalikan ke masyarakat. Contohnya sekolah berbayar sampah dan klinik pengobatan," katanya.
Menurut Indra, keberadaan Yayasan Bening Saguling juga memberikan solusi bagi masyarakat sekitar dalam ketahanan pangan. Sampah organik yang diperoleh dari rumah tangga dimanfaatkan menjadi pakan magot yang selanjutnya dijadikan sebagai pakan untuk ayam petelur.
"Sampah dari rumah tangga umumnya itu sampah organik. Ini yang kami manfaatkan untuk pakan magot untuk ayam petelur. Hasilnya kami jual dengan harga yang murah ke warga. Ini yang ke depan akan terus kami kembangkan," tegasnya.
Manfaat dari program ini pun dirasakan oleh seorang warga Endang Mulyana yang sudah aktif menjadi Pelestari Sungai Citarum selama tujuh tahun. Ia mengaku sejak kehadiran Yayasan Bening Saguling, dirinya memiliki penghasilan yang lebih stabil.
"Alhamdulillah sekarang penghasilan sudah lebih stabil ketimbang dulu. Saya punya satu anak, sekarang sudah di bangku SMA kelas dua. Baik uang bangunan, uang transportasi untuk sekolah anak saya dibantu dengan oleh yayasan ini," ungkapnya.
Dalam membantu mewujudkan upaya Yayasan Bening Saguling melestarikan Sungai Citarum, BRI Peduli menyalurkan bantuan infrastruktur, seperti gudang Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Bank Sampah Induk, pembangunan workshop (bengkel perbaikan mesin pengolahan sampah) dan bantuan kendaraan pengangkut sampah.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan kepedulian BRI terhadap masalah sampah dilakukan seiring dengan peningkatan persoalan sampah seiring peningkatan aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai.
"Dalam pelaksanaannya kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan upaya bersama membantu mengatasi masalah sampah dan lingkungan. Yayasan Bening Saguling memiliki track record yang bagus dan sudah menunjukkan kiprahnya sebagai penggerak lingkungan yang perlu dan terus kita dukung," jelasnya.
Agustya berharap kolaborasi tersebut dapat terus ditingkatkan dan upaya yang sudah dilakukan menjadi kisah inspiratif bagi masyarakat di daerah lain dalam hal edukasi dan pengelolaan sampah.
(akn/ega)