Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mengingatkan pemerintah untuk memprioritaskan pemeliharaan infrastruktur mengingat saat ini Indonesia mulai memasuki musim penghujan. Selain itu, pemerintah juga diminta untuk menyiapkan mitigasi dan antisipasi bencana alam demi keselamatan masyarakat.
"Pemeliharaan infrastruktur di musim hujan sudah menjadi keharusan. Apalagi setelah musim kemarau berkepanjangan agar perubahan cuaca yang ekstrem tidak berdampak terhadap infrastruktur yang banyak digunakan masyarakat," kata Iwan Aras dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/11/2023).
Pemeliharaan infrastruktur dapat meliputi penerangan, perbaikan jalanan yang rusak, sarana transportasi publik, hingga semua hal yang berkaitan dengan fasilitas umum. Iwan memberi contoh, beberapa waktu lalu terjadi kerusakan fasilitas di Stasiun Cawang dan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai karena kurangnya persiapan menghadapi musim hujan, masyarakat yang menjadi korban. Jadi upaya pencegahan bencana harus dilakukan lewat pemeliharaan yang optimal dan cermat," tegasnya.
Lebih lanjut, Iwan mengingatkan semua pemerintah daerah (pemda) untuk memberi perhatian lebih pada keselamatan masyarakat di jalan saat musim hujan. Dia meminta pemda untuk terus melakukan pemeliharaan berkala demi mencegah pohon tumbang akibat hujan maupun angin kencang.
"Diperlukan pemeliharaan pohon secara teratur untuk mengidentifikasi pohon yang rentan atau sakit. Ini menjadi langkah awal dalam tindakan pencegahan terhadap bencana yang akan berdampak pada masyarakat," ujar Iwan.
Iwan mengatakan kurangnya mitigasi bencana dapat berpengaruh pada banyak hal. Dia mengambil contoh peristiwa pohon tumbang hingga pemasangan baliho yang berpotensi ambruk dapat mengancam keselamatan masyarakat.
"Bencana pohon tumbang sangat mengancam keamanan dan keselamatan masyarakat di jalan maupun yang tinggal di sekitarnya. Perhatikan juga pemasangan billboard dan baliho yang juga bisa berpotensi ambruk saat hujan disertai angin kencang," jelasnya.
Tak hanya itu, dia menyebut pohon tumbang dan ambruknya billboard juga dapat berpotensi merusak jalan, trotoar, saluran air, atau infrastruktur publik lainnya. Untuk itu, pemeliharaan dan pengawasan harus menjadi prioritas.
"Kalau tidak menjadi perhatian serius, akan ada risiko yang lebih besar yang berpotensi mengancam keselamatan masyarakat kita," ujar Iwan Aras.
Politikus Gerindra ini juga meminta pemerintah pusat dan Pemda bersinergi untuk menghadapi ancaman bencana banjir dan longsor akibat musim hujan. Iwan menyebut, kesiapan pemerintah menjadi kunci dalam mengurangi risiko potensi bencana.
"Bencana alam memang sulit diprediksi, tapi dampaknya bisa dicegah dengan mitigasi yang baik. Tentunya peran serta stakeholder terkait diperlukan untuk meminimalisir dampak dari bencana alam. Masifkan juga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana agar selalu waspada dan paham apa yang harus dilakukan saat ada tanda-tanda bencana datang," ujarnya.
Menurutnya, saat ini pemda yang wilayahnya masuk kategori rawan bencana harus sudah menyiapkan strategi siaga bencana. Iwan Aras mengatakan kerja sama antara pemda, BMKG, BPBD, Basarnas, Kementerian PUPR, Kemensos, TNI-Polri, relawan dan yang stakeholder lainnya harus berjalan dengan efektif.
"Sehingga saat bencana alam terjadi, semua bisa bekerja secara harmonis untuk membantu masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.
Khusus untuk BMKG, Iwan mengingatkan agar terus memberikan informasi terkait dengan cuaca secara berkala. Sementara bagi masyarakat, ia mengimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana.
"Sikap kehati-hatian akan menyelamatkan kita dan keluarga dari bencana. Pantau selalu informasi dari BMKG, dan bersiap atas segala risiko. Mengantisipasi menjadi bagian dari mitigasi bencana yang dapat dilakukan masyarakat," tutup Iwan.
(dwr/rfs)