Nuraa Women's Institute mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terkait perang yang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Surat itu menyerukan Biden untuk mengakhiri genosida di Gaza dan menghentikan dukungan terhadap Israel.
"Presiden Biden, saya menulis kepada Anda hari ini dengan berlinang air mata atas perang yang sedang berlangsung di Palestina, yang telah menyebabkan banyak korban jiwa pada perempuan dan anak-anak," tulis Presiden Nuraa Women's Institute, Dr Nurhayati Ali Assegaf, dalam surat terbuka yang ditujukan untuk Biden, seperti dikutip detikcom, Kamis (16/11/2023).
"Situasi ini telah menyebabkan penderitaan yang sangat besar, dan sangat penting bagi kita untuk segera mengatasi masalah serius mengenai terbunuhnya perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah dalam perang ini," sebut Dr Nurhayati dalam surat terbukanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nuraa Women's Institute merupakan institusi yang berfokus pada isu-isu pemberdayaan perempuan, partisipasi perempuan dalam politik dan demokrasi, serta perempuan dalam UKM dengan mengadakan riset dan pelatihan.
Selama lebih dari sebulan terakhir, Israel melancarkan pengeboman tanpa henti terhadap Jalur Gaza dan mengerahkan operasi darat untuk menumpas Hamas. Serangan Israel itu dimaksudkan membalas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang.
Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 11.500 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Israel. Jumlah korban tewas itu termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 perempuan.
"Korban jiwa tidak berdosa bukan hanya statistik; mereka mewakili para ibu, anak perempuan, dan anak laki-laki yang impian dan masa depannya telah direnggut secara keji. Penderitaan perempuan dan anak-anak di Palestina tidak bisa diukur dan tidak bisa dibiarkan terus berlanjut," sebut Dr Nurhayati.
"Sepanjang sejarah, perempuan dan anak-anak secara konsisten menanggung dampak perang yang paling berat, dan mengalami kesulitan jangka panjang. Perang Israel di Palestina menjadi contoh nyata dari kenyataan tragis ini, karena perang ini terus memakan banyak korban jiwa dari hari ke hari, sehingga komunitas internasional menyebut genosida ini sebagai tragedi kemanusiaan," imbuhnya.
Dalam suratnya tertanggal 12 November, Dr Nurhayati mencetuskan empat langkah untuk diambil oleh Biden sebagai Presiden AS, sekutu dekat Israel.
Keempat langkah itu terdiri atas, satu, menghentikan dukungan militer AS terhadap Israel dalam segala bentuk; dua, mengambil tindakan segera untuk gencatan senjata tanpa syarat di semua pihak yang berperang untuk melindungi nyawa perempuan dan anak-anak; tiga, menyerukan bantuan kemanusiaan internasional untuk mengakhiri penderitaan akibat genosida di Palestina; dan empat, mendesak Israel segera melaksanakan Resolusi PBB soal solusi dua negara dengan kesepakatan damai.
"Saya menekankan bahwa genosida yang ditampilkan setiap hari di media arus utama dan media sosial mempunyai dampak buruk terhadap perempuan dan anak-anak di seluruh dunia, yang akan tetap menjadi pengalaman traumatis dan cepat atau lambat, saya khawatir mereka akan menyalahkan AS sebagai pendukung utama Israel," tandas Dr Nurhayati dalam suratnya.