Seorang mahasiswi Unej meninggal di lereng Gunung Argopuro. Mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) itu meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Pecinta Alam di lereng Pegunungan Argopuro, sekitar air terjun Rayap, Kecamatan Arjasa.
Polisi pun menyelidiki penyebab kematian mahasiswi Unej tersebut. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
1. Awal Peristiwa
Nadhifa Naya Damayanti (18), mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Pecinta Alam di lereng Pegunungan Argopuro. Korban meninggal saat proses evakuasi dari lokasi Diklatsar menuju RSD dr. Soebandi Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadhifa diketahui berasal dari Berau, Kalimantan Timur. Korban bersama 13 temannya mengikuti Diklatsar Pecinta Alam yang diselenggarakan Mahasiswa Divisi Pecinta Alam (Mahadipa) Fakultas Teknik Unej sejak Rabu (8/11/2023).
"Pada hari Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 3 dini hari kita dapat perintah dari Korpos Basarnas Jember untuk melaksanakan permohonan evakuasi terkait seorang mahasiswi dari Mahadipa. Laporan yang kami terima, korban mengalami kondisi trouble dan kondisi medis emergency yang membutuhkan untuk dilakukan evakuasi," kata Dantim Operasi Evakuasi Basarnas Jember Rudy Prahara, seperti dilansir detikJatim, Minggu (12/11/2023).
"Kami dibantu dengan teman-teman tim potensi SAR sebagai Tim Aju (Tim yang berangkat dulu ke lokasi). Dari proses evakuasi itu, info dari Tim Aju, kesulitan (saat proses evakuasi) adalah lokasi dari diklat korban yang jauh dari pemukiman warga. Untuk menuju lokasi, hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki ataupun motor," terangnya.
"Sehingga proses evakuasi dilakukan dengan cara dipanggul," ucap Rudy.
![]() |
2. Proses Evakuasi 3 Jam
Tim SAR mengevakuasi Nadhifa, mahasiswi Unej yang meninggal saat Diklatsar Pecinta Alam di lereng Gunung Argopuro. Sebelum meninggal, Nadhifa ditemukan kritis.
Tim Aju yang berada di lokasi memanggul korban menuju lokasi mobil 4x4 milik Basarnas Jember yang diparkir di lokasi titik akhir jalan setapak. Kondisi jalan yang terjal membuat evakuasi menuju mobil memakan waktu sekitar 3 jam.
"Dari kita berangkat jam 3 dini hari, dan berhasil dievakuasi sampai di mobil 4x4 sekitar pukul 6 pagi. Kemudian (sampai) di lokasi mobil 4x4, kami langsung evakuasi menuju RSD dr. Soebandi Jember," kata Rudy.
Saat dievakuasi dari lokasi, lanjut Rudy, korban saat itu masih dalam keadaan sadar. Namun, kondisinya terus menurun.
"Dalam proses evakuasi (dari lokasi awal) kondisinya masih bisa terbaca nadinya. Tapi saat proses evakuasi menuju rumah sakit, saya sudah tidak merasakan ada denyut nadi," ujar Rudy.
"Selanjutnya saat sampai di IGD rumah sakit, dipastikan kondisinya, dan di sana dari keterangan dokter IGD dinyatakan meninggal dunia. selanjutnya kita diarahkan ke kamar jenazah," imbuhnya.
Baca berita di halaman selanjutnya soal mahasiswi Unej meninggal di Argopuro.