Megawati Angkat Bicara Terkait MK hingga Kisruh Konser BMTH

Arvi Ristiani Pratami - detikNews
Senin, 13 Nov 2023 07:57 WIB
Jakarta -

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri angkat bicara terkait kondisi Mahkamah Konstitusi. Megawati juga bicara soal kecurangan pemilu yang menurutnya mulai tampak lagi.

Awalnya, Megawati memuji putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) soal pelanggaran etik hakim MK terkait putusan nomor 90/PUU-XXI/2023 yang mengubah syarat usia capres-cawapres. Menurut Megawati, putusan MKMK itu bagaikan cahaya dalam kegelapan.

Megawati menyinggung soal apa yang terjadi di MK akhir-akhir ini. Ia mengatakan apa yang terjadi di MK sebagai manipulasi hukum. Namun, ia tidak menjelaskan detail manipulasi hukum yang dimaksud.

"Apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini telah menyadarkan kita semua bahwa berbagai manipulasi hukum kembali terjadi," kata Megawati melalui video di akun YouTube PDI Perjuangan, Minggu (12/11/2023).

Megawati mengatakan manipulasi hukum itu terjadi akibat praktik kekuasaan yang mengabaikan kebenaran.

"Itu semua akibat praktik kekuasaan yang telah mengabaikan kebenaran hakiki, politik atas dasar nurani," ucapnya.

Megawati pun mengajak rakyat Indonesia mengawal demokrasi. Sebab menurut Megawati, kecurangan pemilu mulai tampak lagi.

"Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi. Jangan biarkan kecurangan pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Megawati bercerita tentang pembentukan MK sebagai salah satu hasil dari reformasi. Ia mengatakan reformasi dilakukan dengan susah payah dan berbagai pengorbanan rakyat seperti peristiwa Trisakti, peristiwa Semanggi, peristiwa Kudatuli hingga para aktivis yang diculik. Ia meminta semua pihak tak lupa bahwa reformasi yang melahirkan undang-undang soal pemerintahan yang bersih dan bebas dari nepotisme, kolusi, dan korupsi.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pun menanggapi pidato Megawati terkait adanya kondisi manipulasi hukum dalam putusan MK. TKN Prabowo-Gibran menilai pernyataan Megawati tersebut harus dibuktikan.

"Kalau dikatakan sudah ada bentuk penyelewengan, ya silahkan dibuktikan. Jangan membuat insinuasi dan kabar burung. Sekali lagi fakta yang kita angkat bukan cerita ya kan. Pemilu itu kita bicara fakta bukan bicara fiksi," kata sekretaris TKN, Nusron Wahid di Jakarta Barat, Minggu (12/11/2023).

Nusron pun mengaku heran dengan pernyataan Megawati yang menyebut adanya penyelewengan. Sebab kata dia, kontestasi politik baru dimulai saat masa kampanye pada 28 November mendatang. Namun, pihaknya tetap menghormati Megawati sebagai Presiden ke-5 Indonesia.

"Pertandingan belum dimulai dan belum selesai. Kita tidak bisa mengatakan di mana ada penyelewengan. Kampanye saja belum dimulai, kok sudah katakan ada penyelewengan? Secara de facto, hari ini kan belum ada rumus aturan kampanye, baru berlaku 28 November, kalau gitu dikatakan sudah ada penyelewengan, apa yang disebut penyelewengan," kata Nusron.

"Kita menghormati kepada bu Mega, beliau Presiden kita ya kan. Beliau mempunyai jasa besar terhadap membuat berbagai amandemen Undang-Undang Dasar yang melahirkan reformasi," tambahnya.

Sementara itu terkait putusan MK soal usia capres-cawapres, Nusron menyebut putusan itu dibuat berdasarkan keputusan kolegial. Nusron mengatakan kedudukan Anwar Usman sebagai Ketua MK yang juga ipar Presiden Joko Widodo tidak berpengaruh terhadap putusan tersebut.

"Satu hakim mempunyai hak yang sama dan telah dibuktikan oleh MKMK, tidak ada satu saksi pun yg mengatakan bahwa Anwar Usman bisa memengaruhi hakim-hakim yang lain. Terus kalau ada mengatakan manipulasi, manipulasi nya ada di mana? Wong Undang-undang mengatakan bahwa masing-masing hakim mempunyai hak yg sama, dan Anwar Usman sendiripun meskipun kepala, mempunyai hak yang sama, dan kebetulan posisinya 5-4," terang Nusron.

Seperti diketahui Anwar Usman dicopot dari jabatannya sebagai Ketua MK karena terbukti melakukan pelanggaran etik berat. Kini posisi Anwar Usman digantikan oleh Suhartoyo. Rencananya Suhartoyo akan dilantik sebagai Ketua MK pada Senin (13/11/2023).

Di sisi lain, detik Pagi edisi Senin (13/11/2023) juga akan membahas kisruh yang terjadi di konser BMTH pada Jumat (10/11/2023) hingga konser hari kedua pun dibatalkan.

Vokalis BMTH, Oliver Sykes, angkat bicara mengenai insiden yang terjadi lewat akun Instagram resmi Bring Me The Horizon. Ia mengungkap penyebab bandnya tak lagi naik panggung usai istirahat.

"Halo Indonesia apa kabar, Oli di sini. Saya cuma mau kasih tahu konteks kejadian semalam dan apa yang sebenarnya terjadi," ujar Oliver Sykes.

Oliver Sykes menjelaskan, keadaan panggung tadi malam sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan konser. Sebab banyak partikel yang mengkhawatirkan karena dianggap kurang memadai.

"Jadi ketika kami tampil semalam, kami berhenti setelah sekitar satu jam main karena ada kekhawatiran dari kru kami dan juga kekhawatiran dari kru stage lokal dan basic-nya venue, suaranya, panggungnya goyang banget sampai mengganggu," jelas Oliver.

Bukan hanya itu, video monitor, speaker bergetar, dan dianggap dapat membahayakan penonton ataupun Bring Me The Horizon.

"Banyak video monitor dan speaker semuanya bergetar, benar-benar mengkhawatirkan dan ada kekhawatiran akan terjadi sesuatu," jelas Oliver.

Karena hal ini, pihak Bring Me The Horizon tak bisa melanjutkan konser. Pihak kru melarang band asal Inggris itu kembali melanjutkan konser.

Ravel Junardy selaku promotor konser Bring Me the Horizon dari Ravel Entertainment memberikan penjelasan mengenai grup band yang berhenti di tengah acara saat konser.

"Saya mohon maaf, kalian mau maki-maki saya nggak apa, kalian mau lempar saya nggak apa-apa show kali ini saya sudah mencoba meyakinkan bandnya," ungkap Ravel.

"Permasalahannya adalah kita mau berusaha yang terbaik tetapi memang pada malam ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya sedalam-dalamnya bahwa kita nggak bisa melanjutkannya," sambungnya lagi.

Pembatalan konser BMTH hari kedua pun diumumkan pihak promotor Ravel Entertainment melalui unggahan di Instagram.

"Saya, Ravel Junardy selaku promotor Ravel Entertainment ingin mengklarifikasi dan memohon maaf sebesar-besarnya atas kekurangan setlist penampil utama di show hari pertama dikarenakan kendala teknis," ujar Ravel.

"Dan sangat menyesal kami menginformasikan bahwa show di hari kedua terpaksa dibatalkan," sambungnya lagi.

Untuk masalah pengembalian uang di hari pertama dan kedua, mereka berjanji akan memberikannya.

"Sebagai bentuk pertanggung jawaban, Ravel Entertainment akan memberikan refund secara profesional untuk hari pertama dan juga full refund di hari kedua," sambungnya lagi.

Selalu hadir menemani sarapan informasi detikers, detik Pagi tayang langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Pagi ini akan banyak pembahasan menarik, detikers bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"




(Arvi Ristiani Pratami/ndh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork