Dugaan perpeloncoan mahasiswa Jakarta Global University di Balai Diklat Kehutanan (BDK), Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini diusut polisi. Sejumlah pihak bakal dimintai keterangan oleh polisi.
Dugaan perpeloncoan mahasiswa yang diminta loncat ke kubangan lumpur itu viral di media sosial (medsos). Kejadian mahasiswa dipelonco itu disebutkan berlangsung di Jawa Barat (Jabar).
Dalam video beredar, sebelum menceburkan diri ke kubangan lumpur, sejumlah mahasiswa itu juga sudah kotor dengan tanah di sekujur badannya. Di sekitar mereka ada sejumlah mahasiswa lain yang tidak kotor dan terlihat memberi perintah kepada para mahasiswa yang diminta menceburkan diri ke lumpur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Universitas Global Jakarta (UGJ) selaku pihak kampus dari mahasiswa yang viral itu memberi klarifikasi. UGJ menyatakan peristiwa itu terjadi dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang diselenggarakan salah satu organisasi mahasiswa (ormawa) di UGJ.
UGJ menyatakan telah menginvestigasi menyeluruh terhadap seluruh peserta, panitia, mahasiswa, dan ORMAWA terkait, terutama peserta LDKM yang muncul dalam video tersebut. UGJ juga menginvestigasi penyebar video hingga viral.
"Kami ingin menjelaskan bahwa video tersebut bukan direkam oleh peserta camaba yang terlibat, melainkan oleh panitia sebagai dokumentasi resmi untuk kepentingan internal kampus. Saat ini kami sedang menginvestigasi pihak ketiga yang mempostingkan video tersebut di media sosial dengan narasi yang tidak tepat," demikian penjelasan UGJ di situsnya, Kamis (9/11/2023).
UGJ menjelaskan kegiatan yang disebut perpeloncoan itu merupakan kegiatan permainan. UGJ menyatakan kegiatan itu telah disetujui
"Acara tersebut merupakan kegiatan Fun & Games yang dilakukan mahasiswa untuk memilih Ketua Angkatan, dengan cara mencari Lambang/Logo ORMAWA yang dimasukkan di dalam lumpur di area outbound buatan, disertai dengan menyanyikan Yel-yel untuk menilai kekompakan. Metode ini adalah atas usulan mahasiswa dan disetujui oleh seluruh peserta," kata dia.
Kegiatan ini juga disebut diawasi dosen penanggung jawab masing-masing ormawa. UGJ pun membantah terjadinya perpeloncoan.
"Berdasarkan penjelasan di atas, kami menyimpulkan dan menegaskan bahwa apa yang disebutkan sebagai 'perpeloncoan' dalam video kegiatan yang dimaksudkan adalah informasi yang keliru dan tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya," katanya.
"Dalam investigasi yang dilakukan oleh universitas, kami tidak menemukan bukti yang mendukung klaim tersebut. Kegiatan LDKM yang terdokumentasi sepenuhnya merupakan latihan kepemimpinan yang berlangsung dengan baik dan sesuai pedoman yang berlaku," tambahnya.
Berdasarkan hasil investigasi, UGJ mengatakan maksud dan tujuan dari kegiatan dalam video tersebut adalah untuk meningkatkan keakraban, kebersamaan, dan kerja sama tim tanpa adanya unsur kekerasan fisik.
UGJ menyatakan prihatin dan akan menindak tegas tentang setiap bentuk perilaku yang tidak etis dan tidak mendukung seperti kekerasan seksual, korupsi, intoleransi, dan bullying. UGJ pun meminta maaf.
"Kami dari Universitas Global Jakarta dengan tulus memohon maaf kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait atas segala kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang mungkin timbul sebagai dampak dari kontroversi terkait kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM)," katanya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya
Polisi Usut Dugaan Perpeloncoan
Pihak kepolisian kini menindaklanjuti video viral tersebut. Kapolsek Rumpin Kompol Sumijo mengatakan pihaknya langsung melakukan penyelidikan.
"Bahwa, dari hasil penyelidikan yang kita lakukan terkait video yang beredar tersebut bahwa kegiatan tersebut dilakukan oleh mahasiswa dari Jakarta Global University," kata Sumijo.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, merupakan latihan dasar kepemimpinan mahasiswa (LDKM). Kegiatan dilakukan pada 20-22 Oktober 2023.
Mahasiswa telah meminta izin dari pihak BDK Rumpin untuk menggelar kegiatan tersebut. Namun, pada saat berlangsung, pihak BDK Rumpin tidak mendampingi mahasiswa.
"Telah mengajukan permohonan kegiatan tersebut kepada pihak BDK Rumpin untuk menggunakan fasilitas BDK Rumpin. Namun, dalam pelaksanaan kegiatan mahasiswa tersebut, pihak BDK Rumpin tidak mendampingi," jelasnya.
Sejumlah Pihak Bakal Dipanggil
Polisi bakal juga memanggil sejumlah pihak dari kampus untuk dimintai keterangan. Salah satunya yaitu Ketua BEM Jakarta Global University.
"Menindaklanjuti hal ini kami dari Polsek Rumpin akan akan melakukan pemanggilan terhadap Ketua BEM Jakarta Global University, para korban, untuk dimintai penjelasan lebih lanjut terkait adanya dugaan perpeloncoan tersebut," kata Kapolsek Rumpin Kompol Sumijo, dalam keterangannya.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan, lokasinya berada di area kamping yang tidak disediakan oleh BDK. Mahasiswa sendiri yang membuat area tersebut, termasuk kolam lumpur yang digunakan.
"Dari lokasi yang ada di dalam video tersebut dijelaskan berada di area camping ground, yang tidak disediakan oleh BDK. Namun faktanya area tersebut dibuat oleh mahasiswa sendiri," ujarnya.
"Dan saat kami lakukan pengecekan ke lokasi kejadian (kubangan lumpur), lokasi tersebut telah diratakan kembali seusai kegiatan selesai," sambung Sumijo.