Pihak kepolisian menindaklanjuti video viral dugaan perpeloncoan mahasiswa Jakarta Global University di Balai Diklat Kehutanan (BDK), Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Polisi bakal memanggil sejumlah pihak dari kampus untuk dimintai keterangan.
"Menindaklanjuti hal ini kami dari Polsek Rumpin akan akan melakukan pemanggilan terhadap Ketua BEM Jakarta Global University, para korban, untuk dimintai penjelasan lebih lanjut terkait adanya dugaan perpeloncoan tersebut," kata Kapolsek Rumpin Kompol Sumijo, dalam keterangannya, Jumat (10/11/2023).
Dari hasil penelusuran yang dilakukan, lokasinya berada di area kamping yang tidak disediakan oleh BDK. Mahasiswa sendiri yang membuat area tersebut, termasuk kolam lumpur yang digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari lokasi yang ada di dalam video tersebut dijelaskan berada di area camping ground, yang tidak disediakan oleh BDK. Namun faktanya area tersebut dibuat oleh mahasiswa sendiri," ujarnya.
"Dan saat kami lakukan pengecekan ke lokasi kejadian (kubangan lumpur), lokasi tersebut telah diratakan kembali seusai kegiatan selesai," sambung Sumijo.
Viral di Medsos
Video dugaan perpeloncoan mahasiswa tersebut viral di media sosial (medsos). Terlihat empat mahasiswa dikelilingi mahasiswa lainnya.
Peristiwa itu terjadi saat diklat pada 20-22 Oktober 2023. Mereka diminta melakukan sejumlah gerakan sembari mandi lumpur.
Keempatnya lalu tiarap di kolam lumpur, disaksikan mahasiswa lain dari atas. Mereka melakukan hal tersebut sembari menyanyikan yel-yel.
Klarifikasi Pihak Kampus
Universitas Global Jakarta selaku pihak kampus dari mahasiswa yang viral itu memberi klarifikasi. UGJ menyatakan peristiwa itu terjadi dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang diselenggarakan salah satu organisasi mahasiswa (ormawa) di UGJ.
UGJ menyatakan telah menginvestigasi menyeluruh terhadap seluruh peserta, panitia, mahasiswa, dan ORMAWA terkait, terutama peserta LDKM yang muncul dalam video tersebut. UGJ juga menginvestigasi penyebar video hingga viral.
"Kami ingin menjelaskan bahwa video tersebut bukan direkam oleh peserta camaba yang terlibat, melainkan oleh panitia sebagai dokumentasi resmi untuk kepentingan internal kampus. Saat ini kami sedang menginvestigasi pihak ketiga yang mempostingkan video tersebut di media sosial dengan narasi yang tidak tepat," demikian penjelasan UGJ di situsnya, Kamis (9/11/2023).
UGJ menjelaskan kegiatan yang disebut perpeloncoan itu merupakan kegiatan permainan. UGJ menyatakan kegiatan itu telah disetujui
"Acara tersebut merupakan kegiatan Fun & Games yang dilakukan mahasiswa untuk memilih Ketua Angkatan, dengan cara mencari Lambang/Logo ORMAWA yang dimasukkan di dalam lumpur di area outbound buatan, disertai dengan menyanyikan Yel-yel untuk menilai kekompakan. Metode ini adalah atas usulan mahasiswa dan disetujui oleh seluruh peserta," kata dia.
(rdh/knv)