Kepolisian Korea Selatan Ingin Belajar Penanganan Narkotika dari BNN RI

Kepolisian Korea Selatan Ingin Belajar Penanganan Narkotika dari BNN RI

Danica Adhitiawarman - detikNews
Kamis, 09 Nov 2023 13:11 WIB
BNN
Foto: BNN
Jakarta -

Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang melanda dunia berimbas di berbagai negara. Untuk itu, dibutuhkan penguatan dan kerja sama antara negara-negara guna memeranginya, seperti yang dilakukan Indonesia-Korea Selatan.

Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komjen. Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose melakukan kunjungan kerja ke Korean National Police Agency (KNPA) di Seoul, Korea Selatan pada Rabu (8/11).

"BNN RI telah membuktikan diri sebagai lembaga yang memiliki pendekatan yang sangat komprehensif dan holistik dalam penanggulangan narkotika lewat P4GN. Tidak ada organisasi di dunia yang se-komprehensif BNN yang mencakup berbagai aspek seperti pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, dan rehabilitasi," dikutip dari keterangan resmi BNN RI, Kamis (9/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kunjungan kerja ini, Petrus memaparkan gebrakan yang dilakukan dalam menangani penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Pada 2021, prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia mencapai 1,95% atau sekitar 3,6 juta orang.

Namun, dengan intervensi yang dilakukan hingga tahun 2023, angka tersebut berhasil menurun menjadi 1,73%, yang setara dengan sekitar 3,3 juta orang. Hasil pengungkapan narkotika yang telah dicapai oleh BNN RI dari tahun 2021 hingga Oktober 2023 merupakan prestasi luar biasa.

ADVERTISEMENT

Berbagai jenis narkotika berhasil diungkap dan disita, termasuk 6,476 ton shabu, 6,922 ton ganja, 808.287 butir ekstasi, 336,1 ton ganja basah, dan pengungkapan lahan ganja seluas 144,4 hektare.

Melihat capaian BNN RI, pihak Korean National Police Agency (KNPA), yakni Detektif Kepala Kim Kab-Sik dan Direktur Reserse Narkoba Baik Seung-un mengungkapkan apresiasi. Mengingat, ada peningkatan penyelundupan narkotika di Korea Selatan yang berasal dari luar, di mana sebelumnya prevalensi penyalahgunaan narkotika relatif rendah, di bawah 0,5%.

Kemudian, pada tahun 2022, ada peningkatan penyelundupan narkotika ke Negeri Gingseng dari luar negeri. Oleh karena itu, pertemuan BNN RI- KNPA dianggap sangat penting dalam meningkatkan kerja sama internasional dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika.

Dalam catatan KNPA yang membanggakan, sampai saat ini belum ada warga negara Korea Selatan yang terlibat dalam kasus narkotika di Indonesia. Ini mencerminkan upaya BNN RI dalam melindungi negara dan masyarakat Indonesia dari ancaman narkotika.

KNPA pun sangat mengapresiasi dan mengagumi penanganan narkotika yang dilakukan oleh BNN RI. Dalam semangat kerja sama yang erat, pihaknya berniat untuk belajar lebih lanjut dari BNN RI dalam penanganan kejahatan narkotika.

Pada akhir pertemuan, kedua pimpinan dari BNN RI dan KNPA saling bertukar cendera mata sebagai tanda persahabatan dan kerja sama yang kuat antara kedua negara dalam upaya penanggulangan narkotika.

Momen ini merupakan langkah penting dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan, serta dalam membangun dunia yang lebih aman dan bebas dari ancaman narkotika.

Sekedar informasi, dalam kunjungan kerja ini, Petrus turut didampingi Deputi Pemberantasan BNN RI Irjen. Pol. I Wayan Sugiri, Kelompok Ahli BNN RI Bidang Teknologi Kesehatan Vincentius Lianto, dan Korspri Kepala BNN RI Kombes Pol. Priyanto Priyo Hutomo.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads