Dewas KPK Ungkap Kendala Usut Dugaan Etik Firli: Jadwal Panggilan Molor

Dewas KPK Ungkap Kendala Usut Dugaan Etik Firli: Jadwal Panggilan Molor

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 09 Nov 2023 12:58 WIB
Syamsuddin Haris
Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Dewas KPK menegaskan proses klarifikasi terhadap saksi-saksi untuk mengusut foto pertemuan Ketua KPK Firli Bahuri dan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) buntut pengusutan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian masih terus berjalan. Tapi Dewas KPK menemukan kendala saat memanggil para saksi.

Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris menyebut jadwal para saksi yang dipanggil sering kali molor. Akibatnya, proses klarifikasi berjalan lama.

"Masih berproses klarifikasi saksi-saksi terus berlangsung. Kendala pemanggilan saksi-saksi. Jadwal sering molor," kata Haris kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firli Tak Datang ke Dewas KPK

Dewas KPK sejatinya sudah bersiap-siap memeriksa Firli dkk untuk mengusut laporan dugaan pelanggaran etik karena Firli bertemu Syahrul di lapangan (gedung) bulutangkis. Dewas akan memeriksa Firli dkk dari pagi sampai sore.

Ternyata Firli tak datang pada Jumat (27/10). Firli minta jadwal pemeriksaannya diundur ke bulan depan.

ADVERTISEMENT

"Pak Ketua KPK, Pak Firli, minta dijadwal ulang setelah tanggal 8 November. Alasannya belum diketahui, silakan tanya saja ke sana alasannya," kata anggota Dewas KPK Albertina Ho di gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Jumat (27/10).

Alasan Firli tak datang adalah dia punya agenda lain yang harus dia penuhi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri. "Yang kami ketahui masih ada beberapa agenda lain yang sedang dilakukan di kantor saat ini," kata Ali.

Setali tiga uang, tiga pimpinan KPK lainnya juga tidak bisa menghadiri panggilan Dewas KPK. Mereka adalah Alexander Marwata, Johanis Tanak, hingga Nawawi Pomolango.

Simak juga Video 'Penjelasan KPK soal Firli Absen Pemeriksaan Dugaan Pemerasan SYL':

[Gambas:Video 20detik]



Dewas KPK anggap kelamaan

Anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris, mendapat informasi bahwa Firli minta jadwal pemeriksaannya ditunda selepas 8 November nanti. Namun, menurut Syamsuddin, penundaan sampai tanggal-tanggal itu sudah kelewatan.

"Beliau sih minta sesudah tanggal 8 (November). Bagi saya khususnya, tanggal 8 itu kejauhan, kelamaan," kata Syamsuddin.

Menurut Syamsuddin, Dewas KPK memang tidak memiliki kewenangan dalam melakukan pemanggilan paksa kepada pimpinan KPK. Namun dia berharap pemeriksaan terhadap Firli dilakukan sebelum 8 November.

"Bukan menolak (permintaan Firli diperiksa setelah 8 November). Sebaiknya sih sebelum itulah supaya cepat selesai, itu aja," katanya.

Syamsuddin mengatakan Dewas KPK juga memiliki target untuk segera menuntaskan dugaan pelanggaran etik terkait pertemuan Firli dengan SYL.

"Kita di Dewas itu kan banyak yang dikerjakan. Kita Dewas ingin cepat-cepat selesai kasus-kasus ini," katanya.

Nurul Ghufron datang

Hanya Nurul Ghufron yang memenuhi panggilan Dewas KPK. Dia menyatakan tidak tahu soal pertemuan Firli dengan Syahrul di lapangan badminton itu.

"Apa materinya adalah permintaan klarifikasi berkaitan dengan laporan dugaan pelanggaran etik. Dua hal, pertama pemerasan. Kedua, pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Itu yang dipertanyakan kepada saya," kata Ghufron di gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Jumat (27/10).

Halaman 3 dari 2
(whn/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads