Pemprov DKI Jakarta mulai mengoperasikan saringan sampah Ciliwung di Jalan TB Simatupang. Saringan sampah tersebut mampu mencegah 230 meter kubik (m3) sampah kiriman memasuki wilayah Jakarta.
"Saringan sampah ini berhasil menangani sekitar 230 m3 sampah yang berasal dari hulu demi mencegah tumpukan sampah di hilir aliran sungai yaitu pusat kota Jakarta, serta mengurangi risiko banjir di Jakarta dan wilayah sekitarnya," demikian informasi yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup melalui Instagramnya @dinaslhdki, Senin (6/11/2023).
DKI Jakarta dilanda hujan deras sejak Sabtu (4/11) malam. Saringan sampah tersebut difungsikan untuk mengurangi risiko terjadinya banjir.
"Hujan mulai melanda sebagian besar wilayah Jakarta sejak Sabtu malam (04/11). Sejak jauh-jauh hari, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup sudah menyiapkan saringan Sampah Sungai Ciliwung yang berlokasi di Jl TB Simatupang, dan kini sudah mulai memperlihatkan fungsinya," jelasnya.
"Hingga saat ini penanganan sampah masih terus dilanjutkan dan petugas Pasukan Orange DLH selalu siap siaga," sambugnya.
DLH menjelaskan sampah dari daerah satelit sekitar Jakarta yang terbawa aliran sungai deras tertahan di saringan sampah perbatasan TB Simatupang agar tidak menuju pusat kota Jakarta ataupun ke muara atau lautan. Saringan Sampah Ciliwung efektif menahan sampah yang didominasi dengan sampah organik berupa batang pohon kayu dan bambu supaya tidak sampai ke pusat kota Jakarta hingga ke lautan.
"Saringan sampah Ciliwung cegat sampah kiriman masuk Jakarta," jelasnya
"Kepala UPS Badan Air memastikan Saringan Sampah Ciliwung dan alat berat yang membantu proses penanganan sampah beroperasi dengan baik," terangnya.
Seperti diketahui, proyek ini menjadi bagian dari upaya pengendalian banjir di Jakarta. Proyek saringan sampah dimulai di segmen TB Simatupang, yang tepatnya menjadi perbatasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta mengatakan saringan sampah ini dibangun dengan anggaran Rp 195 miliar. Dia berharap sampah di Sungai Ciliwung berkurang. Gagasan saringan sampah ini disampaikan Anies pada 2019.
Kala itu Anies mengatakan saringan tersebut penting mencegah volume sampah yang memasuki Jakarta. Menurutnya, hal itu akan mencegah penumpukan sampah seperti yang ada di pintu air Manggarai.
(taa/yld)