Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto mengatakan pihaknya terus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Salah satunya melalui aplikasi Jogo Malang Presisi.
Hal itu disampaikan Budi dalam program Jumat Curhat detikPagi, Jumat (3/11/2023). Mulanya Budi menyebut pihaknya menggandeng beberapa komunitas untuk meningkatkan pelayanan.
"Kami mengumpulkan beberapa komunitas masyarakat, relawan ambulans, terus ada pekerja-pekerja TPA Supit Urang, ini juga kita rekrut membantu tugas kepolisian dalam harkamtibmas dalam... setelah itu kita bekerja sama BPJS Tenaga Kerja, jadi kita berikan BPJS Tenaga Kerja selama satu tahun," kata Budi.
Dalam rangka mendukung program big data Polri, Kapolresta Malang Kota juga memadukan antara layanan pengaduan yang bisa bekerja sama dengan instansi lain. Hal itu diwujudkan dengan aplikasi Jogo Malang Presisi.
"Seperti yang kami lakukan, harapan dari Posko PRESISI itu dan Kapolri bagaimana big data Polri berharap Indonesia ini kepolisian itu bisa seperti luar negeri. Pada saat menghubungi 911, ini bisa terkolaborasi semua," jelasnya.
"Alhamdulillah kami di Polresta Malang Kota dengan program kapolres-kapolres terdahulu ada Panic Button on Hand itu masuk 15 besar dalam aplikasi yang ada di Menpan-RB. Kami juga meng-updrade Jogo Malang Presisi ini," kata Budi.
Aplikasi Jogo Malang Ini bisa diinstal di smartphone masyarakat. Berbagai fitur dalam aplikasi ini di antaranya layanan pengaduan, layanan kepolisian, informasi umum hingga pariwisata.
Ada pula tombol layanan polisi 110 dan tombol 'Panic' untuk panggilan darurat apabila warga membutuhkan segera kehadiran petugas.
"(Kami) sudah bekerja sama dengan 15 instansi pemerintahan Kota Malang, termasuk sudah ada MoU dengan 9 rumah sakit. Jadi pada saat masyarakat menghubungi aplikasi ini ataupun 110, alhamdulillah 110 Polresta Malang Kota aktif dan juara 2 tingkat nasional, perlombaan oleh Bapak Kapolri," sebutnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan petugas akan merespon warga yang menghubungi via aplikasi itu. Apabila warga membutuhkan ambulans atau rumah sakit, petugas akan menghubungkan dengan rumah sakit yang telah bekerja sama.
"Nah pada saat masyarakat menghubungi, ada warganya, saudaranya sakit, akan menghubungi PIC (person in charge) yang ada di aplikasi kita, kita akan minta data pasien, kita akan hubungi PIC yang ada di rumah sakit yang kita rujuk, termasuk pengurusan BPJS-nya," tutur dia.
"Jadi mulai dari pasien di jemput oleh relawan ambulans, sampai dengan masuk dengan rumah sakit sudah diurusin, jadi nggak perlu lagi keluarga ngantre dan lain-lain," lanjutnya.
Budi menyebut polisi juga menggandeng komunitas untuk melayani masyarakat. Dia mencontohkan komunitas yang menangani kecelakaan lalu lintas dan ditangani oleh komunitas yang telah bekerja sama dengan Polresta Malang Kota.
"Begitu juga ada laka lantas, teman-teman Es Teh Anget, teman-teman relawan RJT, Komunitas Anak Bangsa itu sudah ngurusin korban kecelakaan, nanti dari Jasa Raharja, rumah sakit juga, bersama Dishub dan Unit Laka Satlantas itu sudah kolaborasi," ucap dia.
Hingga saat ini, Jogo Malang Presisi ini sudah di-download oleh sebanyak 9.994 pengguna yang berdomisili di Kota Malang. Sebanyak 11.592 kasus telah ditangani oleh Polresta Malang Kota.
(lir/mei)