Misteri Istri di Koja Berhari-hari Hidup dengan Mayat Suami-Anak

Misteri Istri di Koja Berhari-hari Hidup dengan Mayat Suami-Anak

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 03 Nov 2023 07:54 WIB
Polri bawa sejumlah barang dari lokasi membusuknya pria dan balita di Koja, Jakarta Utara.
Foto: Lokasi rumah tempat bapak dan balita membusuk di Koja, Jakarta Utara (Tina/detikcom)
Jakarta -

Kasus ayah bernama Hamka Rusdi (50) dan anak balitanya Abid Qushayyi (2) yang ditemukan tewas membusuk di dalam sebuah rumah di wilayah Koja, Jakarta Utara masih diselidiki. Ternyata istri Hamka, Nur Hikmah (31) ditemukan lemas di lokasi selama berhari-hari. Kondisi ini masih menyisakan misteri.

Sebagaimana diketahui, polisi mengungkap ayah dan balita memiliki waktu kematian berbeda sebelum akhirnya membusuk di rumah tersebut. Usia kematian korban bapak sekitar 10 hari, sementara anak kematian tiga hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat kedua korban ditemukan, Nur Hikmah juga ditemukan di lokasi dengan kondisi lemas. Iver Son menambahkan, saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pemeriksaan kepada Nur, termasuk melakukan tes gangguan kejiwaan.

ADVERTISEMENT

"Kira-kira dia alami keguncangan jiwa trauma atau apa ya, gangguan secara jiwa, apalagi medis, ini kan identifikasi medis. Jadi langkah-langkah kita ini medis yang lakukan, jadi untuk menganalisa apakah ada gangguan jiwa atau tidak," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).

Kondisi Bapak-Anak Saat Ditemukan

Polisi mengungkap hasil pemeriksaan jenazah bapak berinisial Hamka dan Abid. Dari hasil pemeriksaan, terdapat luka di anak, sementara di sekitar tubuh bapak ditemukan darah.

"Pada anak, jejak kematian 3 hari itu kita akan terus lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian yang signifikan. Ada luka," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Senin (30/10).

Gidion mengungkapkan luka pada anak ditemukan pada bagian wajah dan kening. Namun apakah luka tersebut berkaitan dengan kematian korban, hal ini masih didalami lebih lanjut.

"Apakah luka signifikan dengan kematian itu? Perlu dilakukan uji jaringan karena usia kematian tiga hari. Tidak tampak luka kasatmata. Ada luka di bagian wajah dan kening," ujar Gidion.

Simak juga Video 'Yosep Diyakini Pelaku Utama Pembunuhan Tuti-Amel, Ini Buktinya':

[Gambas:Video 20detik]

Sementara itu, pada tubuh Hamka tidak ditemukan luka terbuka. Namun polisi mengungkap terdapat darah di sekitar jasad korban Hamka.

Tekanan Psikologis Nur

Ternyata Nur berada di lokasi selama berhari-hari saat suami dan anaknya sudah dalam kondisi tewas.

"Bisa bayangkan, dia berhari-hari ada di TKP. Kamu bukan medis, tapi kamu bisa bayangkan tekanan psikologis seorang ibu, seorang istri, ada di TKP," kata Iver.

Sementara itu, dr Diana N, yang berpraktik di lokasi dekat rumah korban, juga membeberkan kondisi Nur. Menurutnya, kondisi kelaparan sempat diderita ibu dan anak yang diselamatkan Babinsa Koramil 01 Koja, Kodim 0502 Jakarta Utara, Serda Bambang Dwi Ratmoko, dari rumah yang menjadi tempat penemuan jenazah.

Kekurangan Cairan

Warga membawa Nur Hikmah dan anaknya yang ditemukan masih hidup ke klinik umum terdekat untuk mendapat pertolongan pertama. Diana yang menangani pertama kali kedua korban selamat itu.

"Gejala ini (kekurangan asupan makanan dan cairan) ditemukan pada ibu dan anak, tapi lebih parah di ibu. Kalau anaknya masih agak mendingan lah, lebih segar," kata Diana saat ditemui di tempat praktiknya, seperti dilansir Antara, Kamis (2/11/2023).

Diana menambahkan, kondisi ibunya terindikasi depresi lantaran ketika ditanya jawabnya tidak menyambung (linglung), hanya mengatakan pusing. Padahal, menurut dia, tubuh ibu dan anak juga tidak terdapat tanda luka-luka.

"Karena yang saya tanyakan itu di rumah ada siapa saja, dia tidak kenal bilangnya. Seperti ada tanda-tanda depresi," ucap Diana.

Setelah diberi obat pusing dan obat lambung serta diberi makanan, keduanya dievakuasi menggunakan ambulans PMI ke Rumah Sakit Pelabuhan.

Keluarga Mampu

Lurah Tugu Selatan Sukarmin memastikan keluarga yang menghuni rumah di Tugu Selatan, Koja, itu tergolong mampu dengan kategori ekonomi keluarga menengah ke atas.

Suami Nur Hikmah, Hamka Rusdi, diketahui memiliki usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah. Selain itu, status kepemilikan rumahnya merupakan milik sendiri. Hamka Rusdi pun memiliki satu unit mobil dan sepeda motor.

"Dia rumahnya dua lantai, perkiraan 12 x 12 meter, ada hook-nya, lantai atas rumah, bawahnya dikontrakkan buat warung. Punya mobil yang tampak satu tapi kata tetangga ada dua mobilnya," ujar Sukarmin saat dimintai konfirmasi di Jakarta, Sabtu (28/10).

Nur Ogah Makan

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mengungkap kondisi Nur Hikmah Fuzianti. Hingga kini, Nur Hikmah masih dalam kondisi lemah.

"Tekanan darahnya rendah karena berhari-hari tak mau makan," kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto ketika dikonfirmasi di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (2/11/2023).

Bahkan Hariyanto menyebutkan kondisi demikian terjadi sejak Nur Hikmah dikirim ke RS Polri Kramat Jati dari RSUD Koja beberapa waktu lalu.

"HB-nya rendah, jadi kalau orang normal sekitar 13/14 gitu kan. Nah, ini saat kita periksa itu HB-nya 7. Mungkin dia sakit lama atau mungkin kurang darahnya. Nah, itu harus kita perbaiki ya, minimal HB-nya bisa sampe 10," ucapnya.

Dia memastikan tidak ada luka yang dialami oleh Nur Hikmah. Terkait autopsi jasad Hamka dan Abid, Hariyanto mengatakan hingga kini hasil autopsinya masih belum selesai dilakukan sehingga belum diketahui penyebab kematiannya.

"Belum ada, jadi kan ada pemeriksaan keluar itu yang oleh penyidik diperiksakan di toksikologi yaitu di Puslabfor nah sama eksapatologi," ujarnya.

Kesaksian Babinsa Setempat

Babinsa Koramil 01 Koja Kodim 0502 Jakarta Utara, Sersan Dua (Serda) Bambang Dwi Ratmoko, menceritakan detik-detik dirinya mendobrak rumah Hamka. Dia dikagetkan oleh penemuan satu balita tewas dan satu anak menangis.

Seperti dilansir Antara, Kamis (2/11/2023), kejadian bermula saat Bambang selesai mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda, tiba-tiba seorang warga menghubunginya melaporkan adanya rumah warga yang tercium bau busuk di Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja.

"Saya langsung bergegas mendatangi lokasi bau busuk yang berasal dari sebuah rumah yang berada di Jalan Balai Rakyat," kata Serda Bambang kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/10).

Selama lima menit, Bambang mengetuk pintu rumah tersebut, tapi tidak ada respons dari penghuni rumah. Dia mengira seluruh penghuni rumah sudah tewas lantaran bau yang menyengat. Akhirnya ia mendobrak pintu dengan dibantu warga sekitar.

Bambang terkejut saat menemukan seorang wanita yang sedang duduk di sofa ruang tamu dalam keadaan lemas dengan wajah yang pucat. Saat Bambang bertanya di mana suami dan anak-anaknya, wanita tersebut menjawab sedang ke luar rumah.

"Saya tidak percaya, langsung memeriksa seluruh ruangan yang berada di rumah," ucapnya.

Saat akan menuju ke ruang kamar, Bambang menemukan sesosok jenazah dalam kondisi telungkup di depan kamar mandi. Dia pun memeriksa ruang kamar pertama, tapi dalam keadaan kosong.

Saat Bambang akan memeriksa kamar kedua, kondisinya dalam keadaan terkunci. Dengan menggunakan linggis, Bambang menjebol jendela yang juga terkunci rapat. Bambang kaget melihat di dalam kamar kedua itu ternyata ada seorang anak berusia 4 tahun yang sedang menangis dalam keadaan lemas di tempat tidur.

Setelah ia masuk ke kamar, ternyata ada sesosok balita lain berumur 2 tahun dalam kondisi tewas, telungkup di lantai bawah kasur. Bambang langsung meminta bantuan warga sekitar untuk mengevakuasi wanita dan anak yang ditemukan masih bernyawa ke rumah sakit.

Menurut Bambang, kondisi Nur Hikmah lemas dan linglung. Nur Hikmah, kata Bambang, tidak bisa bangun dari duduknya dan mesti digotong ke luar rumah. Rumah tempat kejadian perkara penemuan mayat merupakan milik orang tua Hamka.

"Terus saya menghubungi Danramil untuk informasi bahwa ada penemuan mayat. Saya hubungi Bhabinkamtibmas-nya terus dia hubungi Polsek, ditangani oleh pihak Polsek," ujar Bambang.

Halaman 4 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads