Penumpang LRT Jabodebek mengeluhkan waktu tunggu atau headway kereta LRT yang makin lama karena pengurangan operasional perjalanan imbas sejumlah unit kereta masuk bengkel. Para penumpang LRT mengeluh lamanya nunggu kereta di stasiun bikin telat masuk kantor.
Salah satunya adalah Erwin (25), karyawan swasta di Jakarta Selatan. Menurutnya, pembagian waktu tunggu keberangkatan kereta LRT terlalu lama.
"Kelamaan ya nunggu hampir sejaman. Walaupun di keretanya cepet tapi nunggunya kan lama ya, capek nunggunya aja," kata Erwin kepada detikcom, Kamis (2/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erwin mengaku pernah mengalami telat masuk kantor akibat menunggu kereta terlalu lama. Ia membandingkan dengan moda transportasi lain yang hanya memakan waktu tunggu 10 menit.
"Pas aku naik udah ketinggalan kereta tuh, nunggunya harus 1 jaman lagi. Sampai kantor jadi telat waktu itu. Kalau MRT kan dia tiap 10 menit ada ya," ucap Erwin.
Erwin berharap pihak LRT bisa lebih memperhatikan lagi waktu tunggu penumpang. Lebih lanjut, ia juga berharap armada LRT segera diperbanyak lagi.
"Peak hour 30 menit itu udah lumayan numpuk di stasiun, padet. Lebih banyakin lagi armadanya," ujarnya.
Hal senada disampaikan Zinta (23). Menurutnya, waktu tunggu LRT terlalu lama dan makin tidak efektif jika kerap mengalami gangguan seperti mati listrik.
"Itu baru nunggu aja, belum lagi kalau ada mati listrik atau eror apa lah, waktunya panjang lagi. Jadi kan nggak efektif lah kalau gitu naik LRT ini," kata Zinta.
Dia juga mengeluhkan jadwal kedatangan kereta menjadi tidak pasti akibat LRT sering mengalami keterlambatan datang dan berangkat di stasiun. Menurutnya, keterlambatan itu terjadi karena adanya gangguan pada kereta.
"Aku sering lah udah nunggu lama di dalam LRT masih desek-desekan juga. Kalau ada eror tadi juga suka delay dateng-nya, jadi emang nggak ketebak aja," ujar Zinta.
Zinta menyebutkan tarif biaya untuk LRT lebih mahal dibandingkan moda transportasi umum lainnya. Oleh karena itu, ia berharap hal itu dapat diimbangi dengan peningkatan kualitas dalam menggunakan LRT.
"Orang naik LRT tujuannya biar cepet, jadi kalau delay karena eror ya sama aja dong dengan transport lain. Padahal tarif LRT juga kan lumayan lah ya," imbuhnya.
Simak penjelasan pihak LRT di halaman selanjutnya:
Penjelasan LRT Jabodebek
Seperti diketahui, LRT Jabodebek tengah mengurangi operasional perjalanan kereta karena sejumlah unit sedang masuk bengkel karena roda aus. Pengelola membagi waktu operasi LRT Jabodebek menjadi dua, yaitu waktu padat (peak hour) yaitu 05.00-09.00 WIB dan waktu non-peak hour terhitung pada pukul 10.00-15.00 WIB.
Manager Humas LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan pada peak hour, waktu tunggu LRT Jabodebek 30 menit. Sementara pada waktu non-peak hour masa tunggu kereta LRT Jabodebek mencapai 1 jam.
"Terkait dengan waktu tunggu di pagi hari hanya 30 menit, sementara di non-peak antara jam 10.00-15.00, waktu tunggu memang menjadi 1 jam," kata Kuswardojo saat dimintai konfirmasi, Rabu (1/11).