Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lembar, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok meluncurkan aplikasi berintegrasi digital bernama Inovasi Konektivitas Informasi Pelabuhan (SIMKOPEL/i-KOPEL).
Kepala Seksi Lalu Lintas dan Usaha Kepelabuhanan Ari Wibowo mengungkapkan upaya ini dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya alam maupun pariwisata di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diketahui, NTB merupakan salah satu provinsi di Wilayah Indonesia Bagian Tengah yang mempunyai sumber daya alam yang besar seperti tambang, garam, rumput laut dan perikanan. Ia menuturkan kondisi tersebut membuat peran pelabuhan sangat dominan, disamping sebagai terminal dan pintu gerbang arus barang, penumpang dan hewan, pelabuhan juga berperan sebagai penunjang dan pemacu kemajuan perekonomian di Nusa Tenggara Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sistem ini memberikan manfaat antara lain menjamin transparansi pelayanan kapal dan barang antar pelabuhan, menjamin rasa keadilan pelayanan, mempercepat penyelesaian pelayanan kapal dan barang, meminimalisasi biaya yang diperlukan dalam penanganan pelayanan kapal dan barang, meningkatkan validitas dan akurasi data yang terkait dengan kegiatan pelayanan kapal dan barang, dan meningkatkan daya saing nasional dan mendorong masuknya investasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2023).
Lebih lanjut, Ari menjelaskan aplikasi ini didesain untuk dapat diakses oleh KSOP Kelas III Lembar, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.
Ia menerangkan aplikasi ini dapat diakses melalui internet, dimana pengembangan aplikasi ini dapat dijalankan oleh siapa saja, sehingga dalam pengoperasiannya tidak memerlukan keahlian khusus.
"Aplikasi ini akan menjadi media pelaporan terkait dermaga yang telah dibangun oleh Pemerintah Daerah dan telah memiliki izin operasional baik yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun Pemerintah Kabupaten/Kota," kata Ari.
Ia pun menjelaskan manfaat dari SIMKOPEL/i-KOPEL ini dapat meningkatkan kinerja layanan sistem konektivitas pelabuhan yang lebih efektif dan efisien bagi stakeholder pelabuhan. Selain itu, aplikasi ini juga dapat mengoptimalisasi pengelolaan pelabuhan secara digital yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan nilai tambah.
Aplikasi ini juga bermanfaat pada penguatan kapasitas organisasi dalam rangka menjadi penggerak utama sektor transportasi laut, serta ketersediaan data dan informasi pelabuhan yang cepat dan akurat.
Lebih lanjut, Ari berharap penggunaan aplikasi ini dapat meningkatkan pencapaian target pemanfaatan dermaga yang selama ini tidak berfungsi dan peningkatan PNBP di bidang Kepelabuhanan. Ia juga berharap aplikasi ini dapat mencapai satu harga kebutuhan masyarakat di daerah pesisir, terpencil dan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Semoga capaian aplikasi SIMKOPEL/i-KOPEL ini menjadi media yang dapat dimanfaatkan organisasi dalam meningkatkan kualitas kinerja dan terjadinya integrasi digital dengan sistem pendukung lainnya guna mendukung operasional secara umum, serta dapat menjadi pilot project menuju tingkat Nasional yang terakomodir ke dalam microsite Direktorat Jenderal Perhubungan Laut," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Barat Lalu M. Faozal mengatakan manfaat dari SIMKOPEL/i-KOPEL ini dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi lokal dan nasional.
"Total di wilayah kami terdapat 37 Pelabuhan, baik yang tercatat maupun tidak tercatat. Tugas kami disini untuk memastikan layanan di pelabuhan ini menjadi sesuatu yang menyamankan bagi masyarakat," ucapnya.
Menurutnya, hadirnya SIMKOPEL/i-KOPEL dapat menjawab hal tersebut. Aplikasi ini dapat memudahkan para pengguna/stakeholder melalui konektivitas pelabuhan secara integrasi digital, untuk mengetahui kondisi dermaga dan kedalaman perairan sekitar dermaga, sehingga dapat meningkatkan pelayanan publik melalui informasi melalui analisa dan statistik Kepelabuhanan.
"Inovasi ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kolaborasi dan sinergi antara kita para pemangku kepentingan di sektor transportasi dalam mewujudkan pelayanan sistem konektivitas pelabuhan melalui integrasi digital yaitu inovasi SIMKOPEL/i-KOPEL di Nusa Tenggara Barat," pungkas Lalu.
(akn/ega)