PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI melalui Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli 'Grow & Green' berkontribusi melestarikan alam dan melawan perubahan iklim. BRI secara konsisten terus mendukung dan merealisasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan BRI secara konsisten terus mendukung pelestarian lingkungan dan mendukung upaya pemerintah untuk bebas emisi karbon pada tahun 2060. Melalui BRI Peduli Grow & Green ini, perseroan terus melaksanakan kegiatan penanaman dan pelestarian alam dengan menggandeng berbagai pihak termasuk kelompok tani setempat.
"Kegiatan ini tidak dilakukan hanya sebatas fase awal penanaman semata, tetapi dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal, kami menitipkan kepada masyarakat setempat untuk dapat menjaga dan melestarikannya," kata Agustya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023). Hal ini dikatakannya dalam kegiatan penanaman Mangrove di Kabupaten Samosir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Program BRI Peduli Grow & Green ini memberikan bantuan bibit pohon, penyusunan desain program, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan, hingga pendataan kondisi perkembangan tanaman. Program BRI Peduli 'Grow & Green' ini juga mengukur potensi cadangan dan serapan karbon yang akan berjalan selama 3-4 tahun ke depan.
Program BRI Peduli ini telah sukses menanam 10.000 bibit Mangrove di di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, penanaman 2.500 bibit durian di Berau, Kalimantan Timur dan penanaman 500 tanaman Mangrove di Kelurahan Pulau Tidung, Kab. Kepulauan Seribu, dan yang baru-baru ini dilaksanakan yaitu penanaman 2.500 bibit pohon di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bakau Manfaat Universal Nasir yang berkolaborasi dengan BRI mengatakan pihaknya melakukan pendampingan dengan melakukan monitoring dan pendataan mulai dari awal penanaman, monitoring rutin, hingga analisa potensi penyerapan karbon.
"Jadi selama program yang berlangsung 3 tahun ini, akan dilakukan monitoring dan analisa potensi penyerapan karbon secara rutin. Selain itu juga ada tim yang mendampingi di daerah terpilih sebagai perpanjangan tangan antara kelompok dan yayasan," ujarnya.