PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli Grow & Green menanam 2.500 bibit pohon di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Adapun bibit pohon yang ditanam terdiri dari bibit kopi, pinus dan aren.
Dalam kegiatan ini, BRI berkolaborasi dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal dalam menyalurkan 2.500 bibit pohon kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Marsada di Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir.
Ketua Yayasan Bakau Manfaat Universal Nasir menjelaskan pendampingannya sebagai mitra penyelenggara BRI Peduli Grow & Green diawali dengan mengidentifikasi lokasi-lokasi potensial. Dalam hal ini, pihaknya mencari kelompok masyarakat yang sudah terverifikasi memiliki lahan yang dikelola secara resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, program akan didesain langsung sesuai kebutuhan daerah. Ketika aktivitas penanaman sudah dimulai, tim dari yayasan akan melakukan pendataan mulai dari kegiatan awal penanaman, monitoring rutin, hingga analisa potensi penyerapan karbon.
"Jadi selama program yang berlangsung 3 tahun ini, akan dilakukan monitoring dan analisa potensi penyerapan karbon secara rutin. Selain itu juga ada tim yang mendampingi di daerah terpilih sebagai perpanjangan tangan antara kelompok dan yayasan," jelas Nasir.
Sebelumnya, BRI juga telah menanam 10.000 bibit mangrove di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi; 2.500 bibit durian di Berau, Kalimantan Timur; dan 500 tanaman Mangrove di Kelurahan Pulau Tidung, Kab. Kepulauan Seribu.
Tidak Hanya Lestarikan Alam, Juga Serap Tenaga Kerja
Program BRI Peduli Grow & Green ini bukan hanya memberikan bantuan bibit pohon, namun juga memberdayakan masyarakat dalam proses penanaman hingga pemeliharaan tanaman.
Ketua KTH Marsada Saroha Siregar mengapresiasi atas bantuan yang diberikan oleh BRI. Pasalnya, program BRI Peduli Grow & Green turut menyerap tenaga kerja dan memberdayakan kelompok tani di Desa Hariara Pintu.
"Hasil dari penanaman ini harapannya dalam 3 tahun kopi sudah berhasil, 8 tahun ke depan sudah bisa menghasilkan gula aren, dan pinus berhasil dinikmati di 20-25 tahun yang akan datang," sebutnya.
Lebih lanjut, Saroha menjelaskan pelestarian hutan yang baik dapat memberikan dampak positif untuk menambah debit air di sekitar Danau Toba.
"Kami mengharapkan BRI untuk membantu kelompok tani lainnya khususnya di Kabupaten Samosir agar bisa dibina juga oleh BRI. Karena untuk daerah-daerah Danau Toba, tangkapan air dan penghijauan di sekitarnya sangat dibutuhkan," imbuh Saroha.
Di sisi lain, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan BRI secara konsisten terus mendukung pelestarian lingkungan dan mendukung upaya Pemerintah untuk bebas emisi karbon pada tahun 2060. Kegiatan penanaman 2.500 bibit pohon di Kabupaten Samosir merupakan salah satu bentuk upaya nyata BRI dalam mendukung pelestarian alam Danau Toba.
Hendy berharap agar penanaman Mangrove di Kabupaten Samosir memberikan manfaat bagi keberlanjutan dan kelestarian alam Danau Toba.
"Kegiatan ini tidak dilakukan hanya sebatas fase awal penanaman semata, tetapi dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal, kami menitipkan kepada masyarakat setempat untuk dapat menjaga dan melestarikannya," pungkasnya.
(prf/ega)