Kepala BNNK Bogor Minta Warga Lapor Jika Ada Pungli di Tempat Rehabilitasi

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 31 Okt 2023 16:22 WIB
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK) Bogor AKBP Renny Puspitasari (Rizky Adha/detikcom)
Kota Bogor -

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK) Bogor AKBP Renny Puspitasari mengatakan masyarakat bisa melapor apabila ada anggotanya yang melakukan pungutan liar. Pungutan liar yang dimaksud salah satunya dalam hal rehabilitasi, yang tidak dikenai biaya.

Hal itu disampaikan Renny dalam konferensi pers pengungkapan kasus peredaran narkoba jaringan Sumatera Utara (Sumut) di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mulanya, dia menyampaikan bahwa tugasnya bukan hanya melakukan penindakan, tetapi juga rehabilitasi.

"Bukan hanya penangkapan yang kami inikan, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita melaksanakan rehabilitasi bagi penyalah guna, pecandu, yang ada di wilayah kita," kata Renny kepada wartawan di kantornya, Selasa (31/10/2023).

Renny dengan tegas mengatakan bahwa layanan rehabilitasi di BNNK Bogor tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis. Dia mengatakan apabila ada anggotanya yang melakukan pungutan, bisa melaporkan kepada dirinya.

"Kemudian apabila ada anggota kami yang melakukan 86 di lapangan, bisa scan, bisa disampaikan. Sebab kami di sini tidak mau adanya pungutan-pungutan. Kalau ada anak buah saya yang istilahnya melakukan pungutan, silakan disampaikan," jelas Renny.

Diketahui, kata '86' sendiri memiliki beberapa arti. Salah satunya bisa memiliki konotasi negatif, yaitu diartikan penyelesaian masalah melalui prosedur 'damai' dengan membayar sejumlah uang.

Minta Pemkot Bangun Klinik Rehabilitasi

Menurut Renny, dia bersama anggota kepolisian sudah bekerja dengan baik melakukan penangkapan terkait peredaran narkoba. Dia lalu meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membantunya membuat klinik untuk rehabilitasi.

"Yang paling penting adalah mohon Bapak Asisten, Bapak Kesbangpol, supaya kami di-support dalam hal pembangunan klinik. Klinik itu adalah salah satu bentuk kasih sayang kami kepada anak-anak di wilayah Kabupaten Bogor. Sebab, kalau tidak ada klinik, kita tidak bisa melaksanakan rehabilitasi dengan baik," jelasnya.

Simak juga 'Penampakan Uang Rp 24 M Bisnis Narkoba Jaringan Fredy Pratama':






(rdh/aik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork