Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Belanda Hanke Bruins Slot di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat. Retno dan Menlu Slot meneken perjanjian kerja sama.
Pertemuan itu diadakan dalam rangka penandatanganan perjanjian plan of action (PoA) 2024-2025. Retno menyampaikan perjanjian tersebut merupakan kelanjutan kerja sama Indonesia dengan Belanda.
"PoA ini berfungsi sebagai roadmap bagi kelanjutan kemitraan dan kolaborasi kami," kata Retno di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertemuan tersebut, ada beberapa hal yang dibahas dan diangkat. Retno juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Belanda dalam beberapa proyek kelapa sawit. Dia menyatakan proyek tersebut penting dalam mendorong kerja sama berkelanjutan.
"Dan menyampaikan apresiasi Indonesia atas upaya konstruktif Belanda, antara lain melalui program NI-SCOPS dan proyek SustainPalm di Indonesia. Dan proyek ini sangat penting untuk mendorong kerja sama kelapa sawit berkelanjutan dengan Indonesia," ucapnya.
Retno mengatakan Belanda menjadi investor terbesar dari Eropa karena telah berkontribusi sebanyak USD 15,5 miliar sejak 2013. Atas hal itulah Indonesia mengundang Belanda untuk menjajaki peluang lebih luas, termasuk investasi ramah lingkungan.
"Belanda adalah investor terbesar dari Eropa yang memberikan kontribusi lebih dari USD 15,5 miliar sejak 2013 dengan peningkatan rata-rata tahunan sebesar 15,8 persen," papar Retno.
Dalam kerja samanya kali ini, Retno menganggap promosi budaya perdamaian serta toleransi bisa dilaksanakan dengan adanya peran media. Dia juga menyampaikan pembinaan program pertukaran pemuda (youth exchange).
"Saya juga menyampaikan kepada Menteri Hanke bahwa sudah waktunya untuk menjalin kerja sama inter-media dialogue yang menekankan peran media dalam mempromosikan budaya perdamaian dan toleransi. Juga untuk membina program pertukaran pemuda," tuturnya.
Adapun Retno menyampaikan pertemuan ini membahas isu regional dan global. Retno menyambut Belanda sebagai mitra pembangunan ASEAN yang baru.
"Saya menyambut Belanda sebagai Mitra Pembangunan ASEAN yang baru. Kemitraan ini akan berkontribusi memperkuat kerja sama ASEAN-UE," ujarnya.
Retno kemudian mengutarakan kekecewaannya kepada UNSC (Dewan Keamanan PBB) yang belum bergerak perihal kondisi di Gaza. Dia menyampaikan dengan tegas bahwa Indonesia tidak mundur dalam membela keadilan Palestina.
"Saya tidak habis pikir dengan situasi kemanusiaan seperti ini. DK PBB masih berdiam diri hingga saat ini. Dan Indonesia tidak akan mundur dalam membela keadilan dan kemanusiaan Rakyat Palestina," sambungnya.
(idn/imk)