Sampah-sampah rumah tangga dilempar sembarang di pinggir jalan Leuwinanggung, Tapos, Depok, Jawa Barat (Jabar). Sampah-sampah berserakan di pinggir jalan kedua arah.
Pantauan di lokasi, Selasa (31/10/2023), sampah itu mulai terlihat saat memasuki Jalan Cakung. Sampah-sampah berserakan di pinggir jalan kedua arah.
Salah seorang warga bernama Ade Sopian (39) mengatakan sampah dibuang secara sembarangan oleh orang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, harus ada tindakan tegas kepada pelaku yang membuang sampah sembarangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau menurut saya, itu banyak orang-orang yang nggak bertanggung jawab. Sebenarnya memang harus ada, ketika dia buang nih, ditangkap. Seperti harus ada tindakan biar ada efek jeranya, mau itu warga atau siapa," kata Ade kepada wartawan.
Ade mengatakan beberapa pengendara mengabaikan papan larangan buang sampah yang terpasang di lokasi. Dia menyarankan agar warga sadar dan pemerintah menindak tegas siapa pun yang membuang sampah sembarangan.
"Ya kalau misalnya ditaruh (papan dilarang buang sampah) juga tetap saja orang-orang itu buang. Deretan itu memang banyak sampah. (Saran) dari kesadaran warga juga seharusnya, kalau ada yang buang sampah, itu ditindak biar ke depannya nggak begitu lagi, buang sampah sembarangan gitu," jelasnya.
Warga lainnya, Irawan (32), menilai pembuang sampah sembarangan bukan warga sekitar, melainkan pengendara yang sengaja membuang sampah di lokasi tersebut.
"Kalau menurut saya, itu bukan warga sekitar, melainkan pengguna jalan yang melintas. Yang juga memang sengaja membawa sampah dari rumahnya untuk dibuang di lokasi ini," tuturnya.
Dia menyarankan pemerintah lebih fokus mengatasi permasalahan sampah. Irawan mengatakan perlu adanya tim satgas yang menangani sampai di setiap kelurahan.
"(Saran) seharusnya pemerintah lebih fokus lagi dan tegas untuk mengatasi permasalahan sampah. Mungkin harus ada tim satgasnya di setiap kelurahan," jelasnya.
Lebih lanjut, detikcom telah menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Abdul Rahman untuk informasi lebih lengkap. Namun hingga kini belum ada respons.
(idn/idn)