Kisah Ibu di Depok Jadikan Program JKN Jadi Andalan untuk Berobat

Hana Nushratu - detikNews
Minggu, 29 Okt 2023 18:21 WIB
Foto: dok. BPJS Kesehatan
Jakarta -

Seorang ibu di Depok, Jawa Barat, Raty Lestari (30) menceritakan pengalamannya yang sangat berharga. Lewat pengalaman itu, ia semakin yakin dengan manfaat dari keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Suaminya yang bekerja sebagai salah satu perawat di sebuah rumah sakit membuat dirinya dan keluarga tidak jauh dari dunia medis. Hal itu juga membuat Raty tidak asing dengan Program JKN, sehingga ia dan suami memastikan keluarganya termasuk orang tua masing-masing untuk terdaftar aktif di Program JKN.

"Kedua almarhum orang tua saya bisa dibilang cukup sering berobat menggunakan Kartu JKN, keduanya terdaftar aktif sebagai peserta aktif pada segmen mandiri. Ibu saya memiliki riwayat penyakit kanker payudara di mana ia sudah sempat melakukan kemo terapi selama tiga kali sebelum akhirnya operasi pada tahun 2015 silam," jelas Raty, dalam keterangan tertulis, Minggu (29/10/2023).

"Ia menjalani berbagai pengobatan dengan rutin dan teratur, semuanya ia jalani dengan tentunya didampingi oleh Program JKN. Selama melakukan pengobatan kami tidak pernah mengeluarkan biaya dan semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, hal ini membuat ibu saya semakin nyaman dan mau berobat rutin," sambungnya.

Menurut Raty, setiap orang akan merasa tidak nyaman dan gelisah jika berobat dengan memikirkan biaya yang harus dibayarkan. Sudah harus merasakan sakit ditambah harus memikirkan biaya untuk berobat, tentu akan membuat siapapun yang menjadi pasien merasa tidak tenang dan menambah beban yang harus dipikirkan.

Itulah mengapa Raty menyampaikan begitu tahu pengobatan sang ibu ditanggung oleh BPJS Kesehatan, perasaan sang ibu semakin nyaman dan mau rajin melakukan pengobatan rutin demi kesembuhannya.

"Bukan hanya ibu, bahkan almarhum ayah saya pun bisa dibilang pengguna aktif BPJS Kesehatan karena beliau mengidap penyakit gula. Tidak hanya satu kali, bahkan ayah saya dulu berkali-kali bolak balik rumah sakit untuk melakukan pengobatan terhadap penyakit gulanya tersebut," ungkap Raty.

"Kalau tidak salah dokter bilang bahwa penyakit gula ayah saya sudah merambat ke jantung juga. Tentu saja pengobatan ayah saya juga gratis dan tidak ada tambahan iuran biaya, pokoknya kehadiran BPJS Kesehatan dengan Program JKN ini benar-benar menjadi sandaran keluarga kami untuk masalah perlindungan kesehatan," lanjutnya.

Diakui Raty semua kemudahan mengakses kesehatan yang almarhum kedua orang tuanya rasakan pada saat hidup, tentu tidak lepas dari bagaimana ia dan keluarganya mengikuti prosedur yang memang menjadi aturan dari Program JKN itu sendiri. Menurutnya siapapun bisa merasakan kemudahan tersebut asal mau ikuti prosedur.

Dengan begitu, setiap warga yang terdaftar aktif di program ini tidak akan merasa rugi, karena semua akses kesehatan dapat dirasakan dengan mudah.

"Secara tidak langsung kita terdaftar dalam program ini maka kita juga melakukan ibadah yaitu beramal kepada sesama. Seperti saya yang terus membayar dan aktif terdaftar di program ini walau jarang sekali menggunakan, tapi iuran yang kami bayarkan pasti akan berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang saat ini membutuhkan," jelas Raty.

"Siapa yang sangka lima atau 10 tahun lagi justru saya yang membutuhkannya, walau tetap berdoa untuk selalu diberi sehat tentunya. Kita beramal itu bisa lewat mana saja kan ya, salah satunya ya lewat Program JKN ini," tutupnya.

Raty berharap agar pengalamannya serta keluarga, bisa menjadi inspirasi atau menjadi suatu hal yang mampu meyakinkan sebagian orang yang sampai dengan saat ini masih belum juga mendaftarkan dirinya dan keluarga di program JKN.




(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork