Insiden pecahnya jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, menewaskan seorang wisatawan. Keluarga mendorong agar pihak pengelola bertanggung jawab atas insiden maut ini.
Suami FA, korban insiden pecahnya jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Arif Budi Santoso, menyesalkan kelalaian pengelola wisata. Sebab, berdasarkan informasi yang ia terima, jembatan tersebut belum siap tapi sudah dibuka untuk wisatawan.
"Keluarga kaget, tahunya istri saya berlibur, tapi malah mendapat musibah. Dan musibah itu dari kelalaian pihak pengelola wisata. Karena dari informasi yang ada, jembatan itu belum siap. Tetapi sudah ditawarkan untuk pengunjung, sudah dipersilakan," ujarnya dilansir detikJateng, Kamis (26/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, mestinya harus ada uji coba kelayakan sebelum ditawarkan kepada pengunjung. Sehingga terlihat apakah jembatan kaca tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.
Perihal akan menempuh jalur hukum, Budi mengatakan belum sampai ke ranah itu karena masih berduka. Namun ia tetap meminta harus ada yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Harus ada yang bertanggung jawab. Jangan biarkan ini berlalu. Biasanya, kalau sudah lama, nanti lupa, dan baru dibahas lagi setelah ada kejadian lagi. Biarlah istri saya menjadi yang terakhir. Besok lagi sudah tidak ada kejadian seperti ini lagi," harapnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak Video: Suami Korban Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Sebut Pengelola Lalai