LRT Jabodebek belakangan dikeluhkan penumpangnya karena sering gangguan hingga kereta terlambat datang ke stasiun. Ternyata, saat ini LRT hanya mengoperasikan 9 rangkaian kereta (trainset) dari 16 trainset yang ada.
Hal tersebut dibenarkan oleh Manager Humas LRT Jabodebek Kuswardoyo. Dia menyebut sebanyak 7 trainset sedang dalam perbaikan roda.
"Betul (LRT Jabodebek hanya tinggal 9 trainset). Sisanya perawatan bubut roda," kata Kuswardoyo kepada wartawan, Kamis (26/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kus mengatakan 7 rangkaian kereta LRT masuk bengkel untuk perawatan roda sejak kemarin. Belum ada penjelasan lebih lanjut hingga kapan 7 rangkaian kereta LRT itu selesai perbaikan.
Seperti diketahui, penumpang LRT Jabodebek mengeluhkan jadwal kedatangan kereta yang sering terlambat tiba di stasiun imbas pemeliharaan sejumlah rangkaian kereta LRT. Bahkan penumpang LRT berniat untuk pindah memakai moda transportasi lain karena masalah keterlambatan di LRT.
detikcom coba mendatangi Stasiun Cikunir 1 pada Kamis (26/10). Setidaknya butuh waktu 30 menit untuk menunggu kedatangan LRT dengan tujuan Dukuh Atas. Ini berarti dua kali lipat waktu tunggu sebelum adanya pemeliharaan LRT yang hanya berkisar 7-15 menit saja.
Tak hanya itu, estimasi waktu kedatangan juga tak terlihat di Public Information Display System (PIDS). Hanya ada suara permohonan maaf atas keterlambatan kereta melalui speaker di stasiun.
Para penumpang LRT yang didominasi oleh pekerja kantoran ini mengeluh akan ketidakpastian jadwal keberangkatan kereta. Mereka khawatir hal ini akan berpengaruh pada jam kedatangan di kantornya masing-masing. Di antaranya karyawan bernama Ata (35).
"Iya takut nggak ada kepastian jam berangkat gitu takutnya udah datang ke sini kan lumayan ya dari rumah harus naik ojol dulu takutnya udah datang ke sini telat-telat gini kan nggak enak juga sama kantor gitu," kata Ata ditemui di lokasi.
Ata yang sudah sering naik LRT mengaku ini bukanlah yang pertama kalinya kereta datang terlambat. Ia bahkan pernah menunggu hingga satu jam lamanya.
Banyaknya gangguan dan keterlambatan yang terjadi pada LRT membuat Ata berpikir untuk beralih menggunakan moda transportasi umum lainnya.
"Kayaknya si untuk the nextnya ganti si jadi naik KRL paling, karena dalam sebulan bahkan belum nyampe sebulan nih udah dua kali gangguan," ujar Ata.
(fas/imk)