Penyelidikan terkait kasus bom terkubur yang meledak di sebuah rumah di Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, masih berlanjut. Asal-usul bom yang meledak masih didalami polisi.
Namun, warga sekitar berkeyakinan bom tersebut adalah sisaan teroris di 2001 silam. Diketahui, persis di samping rumah tersebut pernah ada kejadian ledakan bom rakitan yang menewaskan teroris.
Seperti diketahui, ledakan bom di Jalan Perahu, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, terjadi pada Rabu (18/10) lalu. Ledakan tersebut menewaskan seorang pekerja dan tiga orang lainnya terluka.
Diduga Sisaan Teroris
Petugas Lembaga Musyawarah Kelurahan Guntur, Sutrisno (72), menduga bom tersebut adalah sisa-sisa peninggalan teroris di 2001. Diketahui, teroris tersebut dulu menempati sebuah bangunan tepat di samping rumah tersebut.
"Iya jadi dulu kan namanya asrama mahasiswa Aceh. Suatu saat itu jadi gini bangunan yang sekarang ada bahan peledak itu dulunya tanah kosong, jadi mungkin dari anak-anak mahasiswa itu lompat ke sebelah. Mungkin gitu. Makannya di situ ada bahan peledak," ujar Sutrisno, ditemui di kediamannya, Kamis (19/10).
Pernah Terjadi Ledakan
Sutrisno lalu menceritakan peristiwa ledakan bom pada 2001 yang terjadi di samping persis rumah yang menjadi TKP ledakan. Ledakan bom tersebut mengakibatkan dua orang tewas.
"Jadi ledakannya cukup keras (kejadian pada 2001) karena ada 2 yang meninggal. Ya itu aja sih saya kira, jadi berita besar (saat itu)," tuturnya.
Menurut Sutrisno, ledakan yang terjadi 22 tahun lalu itu cukup besar, bahkan lebih besar dari ledakan yang terjadi pada Rabu, 18 Oktober 2023.
"Lebih besar lagi. Karena itu juga mungkin ada beberapa ya. Karena ancur sih badannya orang-orang itu," tuturnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Lihat juga Video: Kronologi Ledakan Diduga Bom di Jaksel Tewaskan 1 Kuli Bangunan
(mea/mea)