.webp)
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan DKI Jakarta khususnya Tanjung Priok adalah kawasan yang strategis, kawasan ini memegang peran penting untuk pelayaran nasional bahkan internasional.
"Untuk itu, Pelabuhan Tanjung Priok dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Marpolex 2023 dengan maksud untuk menguji kesiapan personil dan peralatan penanggulangan pencemaran di perairan, khususnya sebagai lokasi perbantuan apabila terjadi musibah pelayaran di kawasan paling padat aktivitas pelayarannya," ucap Antoni saat membuka latihan tersebut.
Capt. Antoni juga menambahkan terdapat satu potensi ancaman yaitu pencemaran minyak. Maka agenda ini merupakan untuk pencegahan tumpahan minyak di laut yang bekerja sama dengan banyak instansi agar bisa lebih mengendalikan kecelakaan dan pencemaran di Laut.
"Karena tumpahan minyak di laut itu banyak, banyak hal yang tidak bisa diselesaikan oleh satu instansi. Nanti begitu ada tumpahan minyak, bukan hanya tumpahan minyak loh. Contohnya, ada korban kecelakaannya, nanti dicari maka ada teman-teman dari BASARNAS," tambahnya.
Sebagai contoh peristiwa kebocoran minyak di perairan Indonesia adalah pada tahun 2019, di mana sumur minyak YYA-1 miliki PHE ONWJ mengalami kebocoran pipa gas di perairan Karawang yang secara geografis dekat dengan DKI Jakarta. Latihan bersama ini juga sebagai langkah antisipasi dan penanggulangan hal-hal seperti itu terjadi kembali di perairan Indonesia.
"Untuk itu, tujuan Marpolex 2023 adalah untuk menguji coba dan mengevaluasi prosedur penanggulangan tumpahan minyak dalam skala lokal, daerah dan nasional, serta melatih dan meningkatkan kerja sama dan kapabilitas dalam operasi pengamanan, pengalaman, pencarian, pertolongan, pemadaman kebakaran, dan penanggulangan tumpahan minyak serta dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat tumpahan minyak di laut," lanjutnya.
Simak juga Video 'Tumpahan Minyak di Laut Mauritius Picu Kerusakan Lingkungan':
(akn/ega)
