Seorang ibu menenggelamkan bayinya dalam ember di Jakarta Selatan. Peristiwa tersebut viral lewat unggahan video di media sosial. Polisi pun turun tangan menyelidiki kasus tersebut.
Selain itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) juga ikut melakukan investigasi terhadap kasus ibu yang menenggelamkan bayinya dalam ember. Berikut informasi selengkapnya.
1. Awal Kasus Ibu Tenggelamkan Bayinya dalam Ember di Jaksel
Dalam video yang beredar, awalnya anak korban dibawa ke dalam kamar mandi. Di sana sudah ada sebuah ember yang berisikan air.
Tak lama kemudian, bayi tersebut dimasukkan dan ditenggelamkan oleh pelaku, yang diduga ibunya sendiri, ke dalam ember tersebut. Bayi tersebut tampak menangis dan kesulitan bernafas.
Namun, pelaku justru tertawa saat melakukan aksinya tersebut.
"Halo guys kita berenang, huuuu...," ucap wanita tersebut sambil tertawa.
Tidak lama setelah itu, wanita tersebut mengangkat bayinya. Ia lalu kembali mencemplungkan bayi tersebut ke dalam ember dengan posisi kepalanya tenggelam.
2. Polisi Selidiki
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan pihak kepolisian sudah mendapatkan informasi terkait video yang ada. Bintoro mengatakan polisi mengusut kasus tersebut.
"Kami membenarkan bahwa adanya video viral tersebut. Saat ini Polres Jakarta Selatan masih mendalami tentang viralnya hal tersebut," ujarnya.
3. Ibu Tenggelamkan Bayi dalam Ember Alami Baby Blues
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) turun tangan menginvestigasi kasus ibu yang menenggelamkan bayi dalam ember di Jakarta Selatan. Komnas PA telah menemui ibu tersebut dan menyatakan yang bersangkutan mengalami baby blues syndrome.
"Kita monitor ke sana itu kemarin hari Jumat malam. Jadi itu kemarin kita udah datang ke sana ketemu ibunya. Ibunya itu namanya ibu si bayi itu dah ketemu, terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi pada saat diagnosa awal ya," kata Pjs Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah, saat dihubungi wartawan, Senin (16/10/2023).
Baby blues syndrome adalah suatu gangguan suasana hati atau gangguan psikologis yang dapat dialami ibu pasca-melahirkan, seperti merasa gundah dan sedih yang berlebihan. Kondisi ini menyebabkan ibu menjadi mudah marah, sedih, menangis, dan kelelahan tanpa penyebab jelas.
4. Pelaku Depresi Urus 3 Anak
Pjs Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah mengungkap pengakuan ibu menenggelamkan bayinya ke dalam ember. Sang ibu mengaku depresi karena mengurus tiga bayi sekaligus.
"Dan dia bilang si itu ibunya bilang itu bercanda. Tapi kemarin kita sudah sampaikan, itu bisa menyebabkan kematian. Jadi kemarin itu ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat ia harus merawat 3 bayinya tersebut," katanya.
Diketahui, ibu tersebut memiliki tiga anak yang masing-masing dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Ketiganya masih berusia balita.
"Yang diceburin ke bak itu bayi laki-laki usianya 3 bulan," imbuhnya.
Simak di halaman selanjutnya soal kasus ibu tenggelamkan bayi di Jakarta Selatan.
(kny/imk)