Fakta-fakta Ibu Tenggelamkan Bayinya dalam Ember di Jakarta Selatan

Fakta-fakta Ibu Tenggelamkan Bayinya dalam Ember di Jakarta Selatan

Tina Susilawati - detikNews
Selasa, 17 Okt 2023 22:01 WIB
Ilustrasi Bayi Achondroplasia
Ilustrasi bayi (Foto: iStock)
Jakarta -

Seorang ibu menenggelamkan bayinya dalam ember di Jakarta Selatan. Peristiwa tersebut viral lewat unggahan video di media sosial. Polisi pun turun tangan menyelidiki kasus tersebut.

Selain itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) juga ikut melakukan investigasi terhadap kasus ibu yang menenggelamkan bayinya dalam ember. Berikut informasi selengkapnya.

1. Awal Kasus Ibu Tenggelamkan Bayinya dalam Ember di Jaksel

Dalam video yang beredar, awalnya anak korban dibawa ke dalam kamar mandi. Di sana sudah ada sebuah ember yang berisikan air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama kemudian, bayi tersebut dimasukkan dan ditenggelamkan oleh pelaku, yang diduga ibunya sendiri, ke dalam ember tersebut. Bayi tersebut tampak menangis dan kesulitan bernafas.

Namun, pelaku justru tertawa saat melakukan aksinya tersebut.

ADVERTISEMENT

"Halo guys kita berenang, huuuu...," ucap wanita tersebut sambil tertawa.

Tidak lama setelah itu, wanita tersebut mengangkat bayinya. Ia lalu kembali mencemplungkan bayi tersebut ke dalam ember dengan posisi kepalanya tenggelam.

Ilustrasi Bayi AchondroplasiaIlustrasi Bayi (Foto: iStock)

2. Polisi Selidiki

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan pihak kepolisian sudah mendapatkan informasi terkait video yang ada. Bintoro mengatakan polisi mengusut kasus tersebut.

"Kami membenarkan bahwa adanya video viral tersebut. Saat ini Polres Jakarta Selatan masih mendalami tentang viralnya hal tersebut," ujarnya.

3. Ibu Tenggelamkan Bayi dalam Ember Alami Baby Blues

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) turun tangan menginvestigasi kasus ibu yang menenggelamkan bayi dalam ember di Jakarta Selatan. Komnas PA telah menemui ibu tersebut dan menyatakan yang bersangkutan mengalami baby blues syndrome.

"Kita monitor ke sana itu kemarin hari Jumat malam. Jadi itu kemarin kita udah datang ke sana ketemu ibunya. Ibunya itu namanya ibu si bayi itu dah ketemu, terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi pada saat diagnosa awal ya," kata Pjs Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah, saat dihubungi wartawan, Senin (16/10/2023).

Baby blues syndrome adalah suatu gangguan suasana hati atau gangguan psikologis yang dapat dialami ibu pasca-melahirkan, seperti merasa gundah dan sedih yang berlebihan. Kondisi ini menyebabkan ibu menjadi mudah marah, sedih, menangis, dan kelelahan tanpa penyebab jelas.

4. Pelaku Depresi Urus 3 Anak

Pjs Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah mengungkap pengakuan ibu menenggelamkan bayinya ke dalam ember. Sang ibu mengaku depresi karena mengurus tiga bayi sekaligus.

"Dan dia bilang si itu ibunya bilang itu bercanda. Tapi kemarin kita sudah sampaikan, itu bisa menyebabkan kematian. Jadi kemarin itu ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat ia harus merawat 3 bayinya tersebut," katanya.

Diketahui, ibu tersebut memiliki tiga anak yang masing-masing dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Ketiganya masih berusia balita.

"Yang diceburin ke bak itu bayi laki-laki usianya 3 bulan," imbuhnya.

Simak di halaman selanjutnya soal kasus ibu tenggelamkan bayi di Jakarta Selatan.

5. Kondisi Bayi: Sehat, Tidak Ada Luka

Pihak Komnas PA mengungkap bayi yang disebut ditenggelamkan ibunya dalam ember di Jakarta Selatan, dalam kondisi sehat. Tidak ada luka pada bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut.

"(Kondisi bayi) baik-baik saja nggak demam, saya lihat badannya juga tidak ada luka," ucap Pjs Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah.

6. Ibu Bakal Dibawa ke Psikolog

Pjs Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Lia Latifah, mengatakan pihaknya telah menemui ibu dan anak tersebut di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (13/10/2023) malam.

"Sehat, malam itu saya langsung melihat bayinya di kamar jadi saya lihat si kakaknya yang pertama di kamar. Terus adiknya yang kedua sama bayi yang tiga bulan itu sehat sama neneknya," kata Lia saat dihubungi wartawan, Senin (16/10/2023).

Komnas PA meminta kepada nenek bayi tersebut untuk sementara mengawasi ketiga anak tersebut. Komnas PA berencana membawa ibu bayi tersebut konsultasi ke psikolog.

"Jadi saya lihat malam itu, makanya saya sampaikan saya minta tolong untuk tetap pengawasannya dengan neneknya. Jadi memang rencananya kita membawa psikolog ke sana, cuma kita sudah koordinasi ternyata rumahnya sekarang kosong," katanya.

Lia menambahkan pihaknya akan berkomunikasi kembali dengan ibu bayi tersebut. Komnas PA berencana memeriksakan kejiwaan ibu tersebut.

"Saya sudah telepon ibunya enggak diangkat, saya WhatsApp ibunya juga enggak diangkat. Jadi nanti ada kemungkinan kita akan dateng ke sana lagi, jadi memang kita mau memeriksa kejiwaan si ibunya tadi," tuturnya.

7. Suami Kaget

Komnas PA juga telah bertemu dengan suami dan ibu kandung A, sekaligus nenek si bayi yang berinisial R. Suami dan ibu kandung A kaget mengetahui kejadian tersebut.

"Suaminya enggak tahu. Waktu kita datang ke sana, kita ketemu sama ibu kandungnya, ibu R ibu kandungnya. Ibu R juga enggak tahu ada kejadian itu. Jadi waktu malam itu waktu kita jelaskan sama ibunya bahwa ini yang sudah dilakukan putrinya, dia kaget dengan kejadian tersebut," ungkap Pjs Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Lia Latifah.

Halaman 2 dari 2
(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads