Heboh Pedagang Tanah Abang Minta e-Commerce Ditutup, Ini Respons Mendag

Heboh Pedagang Tanah Abang Minta e-Commerce Ditutup, Ini Respons Mendag

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 10 Okt 2023 13:05 WIB
Mendag Zulkifli Hasan Tinjau ITC Mangga Dua
Foto: Dok. Tim Media Zulhas
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merespons permintaan para pedagang Pasar Tanah Abang yang meminta sejumlah platform toko online (e-commerce) selain TikTok Shop untuk ditutup. Zulhas mengatakan hal itu tidak bisa dilakukan.

"Ya nggak, kan diatur, bukan tutup, ndak boleh dong. Kan nggak bisa dihindari namanya itu platform digital itu zaman kok, yang nggak ikut nanti kan jadi yang di NTT itu apa komodo kan? satwa langka itu," kata Zulhas di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Zulhas mengatakan pentingnya mengikuti perkembangan zaman. Dia lantas meminta pedagang di Tanah Abang untuk menyesuaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang harus mengikuti perkembangan. Oleh karena saya bilang teman-teman di Pasar Tanah Abang, pasar sayur saja online sekarang, apalagi pasar-pasar yang jual barang-barang komersial, pakaian, sepatu itu kan harus juga mengikuti selain offline, online," ujarnya.

Zulhas memastikan pemerintah saat ini akan menata peraturan penjualan online agar lebih banyak produk lokal yang masuk di pasar e-commerce. Dia lantas mengajak pedagang di Tanah Abang untuk turut menjual barangnya di e-commerce.

ADVERTISEMENT

"Cuma memang kita tata bahkan saya terima kasih kepada Shopee ya. Shopee sudah nggak impor lagi dia, tapi dia kan menjual produk-produk lokal. Itu membantu UMKM tinggal sekarang Tanah Abangnya ayok respon. Segera ikutan shopee kan gitu. Jangan nggak ikut. Kan dia udah nggak barang luar lagi, barang dari kita UMKM. Ikutan di situ cepat. Nanti dibantu bagaimana packaging, bagaimana fotonya, bagaimana cara akan diatur. Nah itu lah maka kita tata ada media sosial, ada social commerce nanti yang kita sebut e-commerce," ujarnya.

Sebelumnya, dilansir detikFinance, memang ramai pedagang Pasar Tanah Abang memasang tulisan-tulisan bernada protes hingga minta tolong di depan tokonya pada saat kunjungan Teten ke lokasi pekan lalu. Tulisannya pun terbilang cukup beragam, mulai dari meminta TikTok Shop ditutup, hingga turut meminta e-commerce lain juga ikut ditutup.

"Tolong pak TikTok tutup pak," tulis salah satu poster. "Hapus online shop," tulisan poster lainnya.

"Tolong hapuskan Tiktok Shop, Lazada, Shopee. Tolong kami pak," bunyi poster lainnya.

"Kembalikan Tanah Abang yang dulu pak," bunyi poster yang lain.

Sejumlah pedagang mengaku, langkah ini dilakukannya lantaran merasakan penurunan omzet sejak beroperasinya platform-platform tersebut. Seperti halnya yang dirasakan Anton, pedagang Tanah Abang yang telah berjualan sejak 2007. Dari sebelumnya bisa meraup Rp 20 juta per hari, kini untuk mendapat Rp 2 juta per hari saja Anton mengaku kesulitan. Ia juga mengaku heran kenapa produk yang dijual secara online bisa dihargai murah.

"Kualitas sama barang sama, tapi harga jauh beda, itu yang kita jauh bingung, kenapa dia bisa jatuhin. Kayak gini kita jual Rp 100 ribu, di online bisa Rp 49 ribu, Rp 39 ribu. Kalau kita beli bahan produksi sendiri, kita pikir-pikir sendiri nggak bisa nggak masuk harganya. Kenapa di online itu bisa," bebernya.

Kini, tulisan-tulisan tersebut sudah tak ada lagi. Dari pantauan detikcom, Senin (9/10), tulisan-tulisan bernada protes tersebut sudah tak nampak lagi di Tanah Abang Blok B. Hal ini pun dikonfirmasi langsung oleh sejumlah pedagang yang ada di sekitar lokasi.

"Sudah nggak ada lagi. Itu minggu lalu di daerah sini memang banyak. Sekarang sudah nggak ada," kata salah seorang pedagang, ditemui di lokasi.

Simak Video 'Viral Video Pedagang Tanah Abang Pasang Spanduk Minta e-Commerce Ditutup':

[Gambas:Video 20detik]



(eva/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads