Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono terus berinovasi dalam memajukan perekonomian umat di berbagai daerah. Salah satuny melalui Bank Syariah Mu'amalah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Cilegon, Banten.
Menurut Mardiono adanya bank ini diperuntukan bagi umat sejak 30 tahun yang lalu. Di mana adanya fungsi bank ini bertujuan untuk memfasilitasi umat supaya perekonomiannya terus berkembang.
"Sekitar 30 tahun lalu, saya dan Pak KH. Embay Mulya Syarief ada forum studi kandungan Al-Quran yang membahas dan membedah bahwa umat harus berbuat apa yang sesuai diajarkan Al-Quran. Banyak kesimpulan, salah satunya umat perlu ada fasilitas yang bisa menumbuhkembangkan ekonomi umat agar terus berkesinambungan dan membangun ketahanan ekonomi umat. Maka, kami sepakat mendirikan BPRS Mu'amalah ini," ujar lelaki 66 tahun itu dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/10/23).
Mardiono menambahkan jika BPRS Mu'amalah yang ia bangun mengimplementasikan sistem Syariah, yang mana nantinya tidak ada kebijakan yang dapat menzalimi umat. BPRS Mu'amalah juga memiliki Dewan Pengawas Syariah yang senantiasa mendampingi serta mengawasi BPRS Mu'amalah ini.
"Kami pendiri dan pemegang saham insyallah tidak pernah mengambil keuntungan. Serta menerapkan sistem syariah dan memiliki dewan pengawas syariah yang tidak diperkenankan bank tersebut memberi kebijakan menzalimi umat," tambahnya.
Sejak didirikannya BPRS Mu'amalah ini telah membantu perekonomian umat, seperti para guru, siswa, maupun orang tua siswa yang kurang mampu dari sekolah yang ada di sekitar BPRS Mu'amalah Cilegon, Banten.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki turut mengapresiasi adanya BPRS Mu'amalah ini. Ia menyebut Mardiono tidak mengejar investasi dunia melainkan mengajarkan investasi akhirat.
"Ini tentunya menjadi solusi terbaik untuk membantu kehidupan umat, apalagi ada beberapa poin di luar kebiasaan seperti, ketika ada nasabah yang meminjam dan di tengah jalan usahanya gagal maka diputihkan. Ini artinya Bank Mu'amalah yang dihadirkan tidak mengejar investasi dunia tapi mengajarkan investasi akhirat," tutur Syaiful.
(prf/ega)