Paragraf deduktif merupakan salah satu jenis paragraf berdasarkan pola pernalaran. Paragraf deduktif memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan jenis paragraf lainnya. Jenis lainnya ada pula paragraf deduktif-induktif.
Berdasarkan pola pernalaran, jenis paragraf terdiri dari paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf ineratif, dan ide pokok menyebar. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang paragraf deduktif, simak penjelasan lengkapnya berikut ini:
Pengertian Paragraf Deduktif
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pengertian paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang untuk mendukung gagasan utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ide pokok atau gagasan utama pada paragraf deduktif berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya.
Contoh Paragraf Deduktif
Mengutip dari Kemendikbud, berikut contoh paragraf deduktif dan penjelasannya:
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Paragraf di atas termasuk paragraf deduktif karena kalimat topiknya terdapat pada awal paragraf. Kalimat topik paragraf tersebut adalah tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.
Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas. Tiap-tiap kalimat penjelas itu menguraikan butir-butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik tentang etos kerja tinggi, yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan kepribadian tenaga kerja.
Bedanya dengan Jenis Paragraf Lainnya
Seperti diketahui bahwa selain paragraf deduktif, berdasarkan pola pernalaran, jenis paragraf lainnya ada paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf ineratif, dan ide pokok menyebar. Berikut penjelasan singkat terkait perbedaannya:
- Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir. Secara garis besar, paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu a) diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasan utama dan b) kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu. - Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf. Meskipun ada dua kali pemunculan kalimat topik, hal itu bukan berarti gagasan utamanya ada dua. Adanya dua kalimat topik itu hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk mempertegas informasi. - Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi. - Ide Pokok Menyebar
Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.