Ramai Kabar Bocor, Tanggul Laut Jakarta Ditinggikan 20 Cm Tiap 2 Tahun

Jakarta -

Video yang dinarasikan tanggul laut raksasa (giant sea wall) Jakarta mengalami kebocoran beredar di media sosial. Tanggul pengaman pantai di pesisir utara Jakarta itu ditinggikan setiap dua tahun.

Pengawas pekerjaan proyek peninggian tanggul Muara Baru, M Djahruddin, mengatakan penyesuaian tinggi tanggul dilakukan setiap dua tahun agar air laut tidak luber atau meluap melewati tanggul saat pasang laut sedang tinggi.

"Kalau ditinggikan sih dua tahun sekali. Setiap dua tahun ditinggikan kurang lebih 20 cm," kata Djahruddin, dilansir Antara, Jumat (6/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggul pengaman pantai itu berlokasi di lahan PT Pelindo (Persero) Muara Baru, RW 17 Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

Menurut Djahruddin, pekerja tanggul sudah bekerja sekitar satu bulan. Adapun ketinggian awal tanggul sekitar 3-4 meter.

Informasi yang ditilik dari aplikasi Jakarta Satu, panjang tanggul Muara Baru di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, mencapai 3.492 meter. Tanggul itu membentang dari Jalan Kakap (Muara Baru) sampai Jalan Pasar Ikan (Luar Batang).

Adapun struktur material penyusun berupa dinding bergelombang (Corrugate Concrete Sheet Pile/CCSP) tambah parapet.

Tanggul Bocor Diperbaiki

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengatakan dinding pembatas untuk menghalau air laut itu adalah Tanggul Nizam Zachman. Ia mengatakan saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang menyusun rencana perbaikan tanggul yang bocor tersebut.

"Tanggul Nizam Zachman dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2014-2015," kata Ika saat dimintai konfirmasi, Rabu (4/10).

Dalam pelaksanaannya, Ika mengatakan pemerintah daerah bakal berkoordinasi dengan stakeholder terkait, yakni PT Pelindo dan Perikanan Indonesia (Perindo).

"Pemprov DKI dalam hal ini DSDA sedang menyusun rencana perbaikan tanggul Nizam Zachman. Untuk saat ini, kebocoran tidak terpengaruh dengan aktivitas warga, karena lokasinya jauh dari pemukiman warga," ujarnya.

Ika pun menjelaskan bahwa tanggul itu letaknya jauh dari permukiman warga. Sampai saat ini pun tidak ada kawasan permukiman yang terdapat rembesan air laut.

"Saat ini kebocoran tidak terpengaruh dengan aktivitas warga, karena lokasinya jauh dari permukiman warga," ucapnya.

Simak juga Video 'Kawasan Muara Baru Jakut Diprediksi Tenggelam pada 2050':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Pembangunan Tanggul Laut NCICD Fase A Terkendala

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim kepada wartawan dalam acara peresmian Reservoir Komunal Rusun Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, mengatakan tanggul Muara Baru berada di kawasan PT Pelindo (Persero).

"Tanggul itu ada di tanah yang masuknya kawasan Pelindo," kata Ali.

Ali mengkonfirmasi bahwa tanggul pantai tersebut merupakan bagian dari proyek National Capital Integrated Coasted Development (NCICD) Fase A yang dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA).

Namun pembangunan tanggul di Jakarta Utara belum mengarah tembok laut raksasa atau giant sea wall.

"Sebenarnya itu, giant sea wall, kami masih belum sampai ke arah sana ya. Tapi pembangunan tanggul ini tinggal sedikit lagi di daerah Angke, kemudian ada lagi di ujung Cilincing sana, supaya bisa menjadi 100 persen," ujar Ali.

Total panjang tanggul NCICD Fase A di mana Pemprov DKI ikut mengambil bagian untuk membangunnya, mencapai sekitar 11 kilometer. Pembangunan mencakup empat kluster tanggul pantai di wilayah Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa, dan Kali Blencong.

Proyek yang menjadi salah satu langkah penanggulangan penurunan muka tanah di Ibu Kota itu dicanangkan Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta selama tiga tahun, dari 2023-2025, dengan anggaran sebesar Rp 595 miliar.

Halaman 1 2

Selanjutnya