Kesehatan masyarakat Jakarta turut terdampak menurunnya kualitas udara akibat polusi. CTARSA Foundation melakukan penyuluhan kesehatan bertema ASAP, yaitu Aksi Sehat Amankan Pernapasan.
Berdasarkan keterangan yang diterima, Rabu (4/10/2023), kegiatan CTARSA Foundation bersama Skrineer digelar di Madrasah Ibtidaiyah Al Gaotsiyah, Kamal, Jakarta Barat (Jakbar). Kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat terkait bahaya polusi melalui beragam kegiatan.
Kegiatan di lokasi tersebut di antaranya kegiatan literasi belajar dan bermain bersama tim tutor CTARSA Foundation, penyuluhan kesehatan bersama dr. Budi Santosa, SpP dan drg. Anita Ratnasari Tanjung, MARS. Selain itu, dilakukan juga pembagian masker bersama Skrineer, pembagian sembako, serta Gebrag (gerakan berbagi) pangan kepada siswa, guru, dan masyarakat sekitar.
Ketua CTARSA Foundation, Anita Ratnasari Tanjung, mengimbau kepada orang tua, para guru dan siswa untuk sama-sama menyadari dan berperan penuh dalam menjaga lingkungan. Program pendidikan lingkungan yang ditanamkan di sekolah dan keluarga sangat penting demi menekan tingginya polusi dan climate change. Misalnya menanam pohon sebagai sumber oksigen dan penyerap polutan.
Selain itu, Anita juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan, mengatur pengelolaan sampah, dan memisahkan sampah organik dan anorganik, serta mendukung gerakan daur ulang sampah dengan menyediakan tempat sampah khusus.
Melansir halaman Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) KLHK, indeks kualitas udara rata-rata Jakarta sebesar 104 dengan rata-rata konsentrasi PM2.5 sebesar 60,8 µg/m³ (mikrogram per meter kubik), yang berarti kualitas udara sangat tidak baik.
Yang tak kalah penting, Anita juga mengingatkan pentingnya pemakaian masker saat beraktifitas di luar ruangan dengan masker yang sesuai, misalnya memiliki lapisan bahan yang dapat memfiltrasi debu atau polusi serta tekstur yang berpori sehingga mudah bernapas. Hal lain yang bisa dilakukan yaitu rutin memantau kualitas udara sekitar dan tidak memaksakan untuk melakukan olahraga dan aktifitas lain di luar ruangan saat polusi sedang tinggi.
(jbr/dwia)