Jakarta -
Masih ingat dengan vokalis band Zivilia bernama Zulkifli alias Zul? Dia sudah dibui karena kasus peredaran narkoba dahulu. Ternyata, aliran barang haram yang didapat Zul berhulu dari Fredy Pratama, gembong narkoba buronan sedunia.
Zul Zivilia saat ini masih menjalani masa hukuman 18 tahun penjara di Lapas Salemba Jakarta. Zul dan bos kecil bernama Rian ditangkap bersama dua tersangka lainnya di sebuah apartemen di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 1 Maret 2019 saat menimbang dan membungkus sabu.
Polisi menyebut Zul merupakan kaki tangan bandar narkoba di jaringannya. Zul bertugas mengemas narkoba hingga menjadi kurir narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia kenal dengan bosnya. Dia pasti tahu barang itu, dia ikut kemas, ikut ngantar juga," kata Kasubdit 3 Ditnarkoba Polda Metro Jaya saat itu, AKBP Iqbal Simatupang, saat dihubungi detikcom, 12 Maret 2019 silam.
Saat Zul tertangkap, polisi sudah mengetahui ada sosok bernama Casanova yang merupakan bandar tertinggi di jaringan tersebut. Belakangan, diketahui, sebutan Casanova merujuk pada sosok Fredy Pratama.
"Posisi C (Casanova) di atas dari jaringan ini. Untuk jaringan ini, ya, sementara DPO C (yang sedang diburu polisi)," kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Suwondo ,kepada detikcom, 12 Maret 2019 silam.
zul zivilia Foto: Pingkan Anggraini |
Casanova disebut berperan sebagai bandar yang memiliki semua narkotika dari jaringan Zul 'Zivilia' ini. Casanova berperan untuk menyuruh para bandar-bandar di bawahnya untuk mengedarkan narkoba itu.
"C itu adalah pemilik barang. Dia menyuruh tersangka Rian dan tersangka Rian menyuruh Zul untuk mengedarkan," ungkap Suwondo.
Dalam kasus ini, ada empat kelompok jaringan narkoba. Diketahui ternyata empat kelompok itu mendapatkan narkoba dari Casanova. Polisi masih menyelidiki asal-usul narkoba yang didapatkan oleh C.
Selanjutnya, Cassanova ternyata Fredy Pratama:
Lihat juga Video: Eks Kasat Narkoba Lampung Selatan Terlibat Jaringan Narkoba Fredy Pratama
[Gambas:Video 20detik]
Cassanova ternyata Fredy Pratama
Tiga tahun berlalu. Kini terang sudah, Cassanova yang pada 2019 disebut-sebut polisi itu ternyata adalah Fredy Pratama, buronan interpol. Cassanova adalah salah satu nama alias dari Fredy.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri memanggil Zul. Rencananya, Zul akan diperiksa minggu ini di Bareskrim.
"(Diperiksa) dalam waktu dekat, minggu ini kalau bisa, di Bareskrim," kata Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, kepada wartawan, Selasa (3/10) kemarin.
Mukti menjelaskan Zul diperiksa karena diduga terlibat dalam jaringan R. R memiliki hubungan dengan sindikat narkoba Fredy Pratama.
"Zul sebagai saksi, karena ada Mister R di atasnya yang Zul beli barang dari R, R beli barang dari Fredy Pratama," jelasnya.
Mukti belum menjelaskan terperinci soal jadwal pemeriksaan terhadap Zul Zivilia. Polisi akan berkoordinasi dengan pihak lapas terkait pemeriksaan Zul Zivilia.
"Nanti teknis pemeriksaannya akan kita koordinasikan dengan pihak lapas," katanya.
Fredy Pratama alias Cassanova (Repro detikcom) |
Selanjutnya, Fredy Pratama masih diburu:
Fredy Pratama masih diburu
Polisi masih memburu Fredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap yang masih misterius keberadaannya. Kadiv Humas Polri Irjen Shandi Nugroho berharap agar Fredy cepat tertangkap.
"Saat ini sedang dalam proses pengejaran, mohon doanya. Mudah mudahan segera tertangkap dan terungkap peristiwa yang sebenarnya terjadi, untuk bisa memastikan siapa yang berperan dominan dalam sindikat ini dan bisa terungkap," kata Shandi pada wartawan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/9) pekan lalu.
Red notice terhadap Fredy sudah diterbitkan oleh Interpol. Fredy sudah bersalin rupa lewat operasi plastik sehingga wajahnya sedikit-banyak sudah mengalami perubahan. Namun, foto-foto wajah Fredy sesudah operasi plastik juga sudah diketahui. Shandi pun mengatakan bahwa pencarian DPO Fredy Pratama ini membutuhkan proses.
"Namanya mencari orang kan butuh proses. Makanya berproses dan butuh proses. Makanya berproses dan butuh komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak," kata dia.
Tampang Fredy Pratama, gembong narkoba, sebelum dan sesudah operasi plastik. Foto: Fredy Pratama (dok. istimewa) |
Kiprah kriminal Fredy Pratama disingkap polisi bekerja sama dengan Royal Malaysia Police, Royal Thai Police, hingga US-DEA. Sebenarnya ada 39 orang yang ditangkap dalam operasi polisi sejak Mei 2023.
Jumlah barang bukti yang diamankan sejak pengungkapan kasus ini sejak 2020 berupa 10,2 ton sabu, 116,346 ribu butir ekstasi, 13 unit kendaraan, 4 bangunan, dan sejumlah uang di ratusan rekening.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini