Pengamat Puji Pemprov DKI Relokasi Warga Kampung Bayam ke Rusun Nagrak

Pengamat Puji Pemprov DKI Relokasi Warga Kampung Bayam ke Rusun Nagrak

Dea Duta Aulia - detikNews
Sabtu, 30 Sep 2023 14:00 WIB
Warga menempati salah satu ruangan di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (18/7/2023). Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta berencana menyiapkan Rusunawa Nagrak untuk menampung warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang hingga kini masih tinggal di tenda di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Jakarta -

Langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merelokasi warga eks Kampung Bayam dari sekitar Jakarta International Stadium (JIS) ke Rumah Susun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara, merupakan sebuah langkah tepat. Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga menilai, keputusan tersebut sudah memanusiakan mereka.

"Secara teknis upaya Pemprov DKI Jakarta ke rusun patut diapresiasi, mengingat akan lebih tidak manusiawi jika membiarkan warga Kampung Bayam tinggal di trotoar," kata Nirwono kepada detikcom, di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Dia menyatakan, meskipun warga eks Kampung Bayam telah mendapatkan sejumlah fasilitas, dari bus sekolah hingga bebas biaya sewa rusun, Pemprov DKI Jakarta juga harus memperhatikan hal lain yang dibutuhkan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun fasilitas bebas biaya sewa diberikan karena ada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 61 Tahun 2020 tentang Pemberian Keringanan Retribusi Daerah dan/atau Penghapusan Sanksi Administratif kepada Wajib Retribusi yang Terdampak Bencana Nasional Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

"Relokasi ke rusun memang perlu didukung atau diberikan berbagai kemudahan kepada warga tersebut baik, berupa KJP (Kartu Jakarta Pintar), KJS (Kartu Jakarta Sehat), Pangan Murah, dan sebagainya. Tetapi, untuk bebas sewa, harus dipastikan dalam jangka waktu berapa lama," ungkap Nirwono.

ADVERTISEMENT

Dia juga meminta agar warga Kampung Bayam juga mendapatkan pendampingan. Sebab relokasi ke Rusun Nagrak berpotensi mengubah cara hidup dan mata pencaharian mereka.

"Perlu dipastikan kembali penyediaan lapangan kerja bagi warga tersebut, sehingga memiliki kemampuan pendapatan rutin untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk membayar sewa ke depannya," jelasnya.

"Pemprov DKI Jakarta tetap harus memberikan pendampingan, misalnya pelatihan keterampilan, pendampingan membuka usaha mandiri atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), peluang lapangan kerja di lingkup Pemprov DKI semisal sebagai petugas atau pasukan oranye," sambungnya.

Nirwono pun mengimbau Pemprov DKI Jakarta agar memastikan status warga Kampung Bayam. Sebab relokasi ke Rusun Nagrak saat ini hanya bersifat sementara dan tidak permanen.

"Pemprov DKI Jakarta harus memastikan status warga tersebut akan menetap di Rusun Nagrak atau akan dipindahkan (lagi) ke mana dan kapan, sehingga dapat dipersiapkan lebih matang lagi relokasinya. Namun, jika masih ada peluang untuk dapat menetap di Rusun Nagrak, tentu akan lebih ideal, sehingga warga tidak perlu repot lagi berpindah-pindah," tuturnya.

Nirwono berpesan pula agar setiap relokasi atau penataan memiliki Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) yang jelas. Hal itu penting supaya hak warga tidak dikorbankan atas nama tata kota yang lebih baik.

"Pemprov DKI Jakarta harus memiliki SOP yang jelas dalam menangani setiap masalah penataan, peremajaan, dan relokasi permukiman atau kampung warga. Petakan daerah mana yang akan ditata ke depan. Persiapkan semuanya dengan matang, sehingga tidak akan mengorbankan warga dan tata kota tetap dapat dilakukan dengan humanis," ungkap Nirwono.

Penghuni eks Kampung Bayam yang bertahan dalam tenda di kawasan JIS akhirnya sepakat dengan tawaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara untuk direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Kecamatan Cilincing, Selasa (26/9). Mulai hari itu mereka berkemas dan proses pindah.

Sementara itu, Koordinator JRMK pendamping penghuni eks Kampung Bayam Mirnawati mengaku, mereka butuh waktu untuk mempertimbangkan tawaran relokasi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara. Selama lebih dari sepekan, mereka bernegosiasi dengan aparat dari Kelurahan Papanggo sebagai pelaksana teknis dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.

"Selama sepekan lebih ini kita bolak-balik negosiasi. Kita sepakat setelah mereka mau fasilitasi transportasi anak sekolah dan ada kata sementara dititipkan di Rusun Nagrak," tutur Mirnawati.

Dia mengatakan, selama ini, mereka juga telah berupaya mandiri mencari unit hunian di rusun, namun tidak dapat. Mereka pun akhirnya sepakat dengan tawaran relokasi, lantaran anak-anak sekolah akan disiapkan fasilitas transportasi dari Rusun Nagrak ke kawasan JIS.

"Nantinya, setelah dari JIS, mereka bisa menyebar ke lokasi sekolah masing-masing," ucapnya.

Lurah Papanggo Tomi Haryono menerangkan, 19 keluarga penghuni eks Kampung Bayam menghuni Blok C lantai 12 dan 13 Rusun Nagrak , yang telah disiapkan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Wilayah III Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta.

"Begitu warga rampung berbenah langsung akan kita bantu angkat. Setelah mereka pindah akan dilanjut proses penataan trotoar di lokasi," tandasnya.

Lihat juga Video 'Fadli Zon ke Djarot: Sebentar Lagi Lengser, Jangan Gusur Warga':

[Gambas:Video 20detik]



(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads