Viral Doa 'Jibril Turunkan Uang untuk Bangun Masjid', Ini Kata Kiai Banten

Viral Doa 'Jibril Turunkan Uang untuk Bangun Masjid', Ini Kata Kiai Banten

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 29 Sep 2023 17:11 WIB
Kiai Yusuf Prianadi menjelaskan videonya yang viral saat berdoa meminta Malaikat Jibril menurunkan uang untuk membangun masjid. (Bahtiar Rifai/detikcom)
Kiai Yusuf Prianadi menjelaskan videonya yang viral saat berdoa meminta Malaikat Jibril menurunkan uang untuk membangun masjid. (Bahtiar Rifai/detikcom)
Serang -

Kiai Yusuf Prianadi, pemimpin Majelis Taklim dan Dzikir Tarekat Qodiriyyah dan Naqsyabandiyah di Serang, Banten, menjelaskan videonya yang ramai beredar di media sosial (medsos). Video saat dirinya berdoa meminta Malaikat Jibril menurunkan uang untuk membangun masjid berkali-kali diviralkan di berbagai platform medsos.

Kiai Yusuf menjelaskan bahwa video itu direkam oleh santrinya dua tahun lalu saat meninjau pembangunan masjid di Kampung Sabi, Pandeglang. Masjid itu sedang direnovasi dan warga meminta dirinya datang saat peletakan batu pertama.

"Sekitar 5 bulanan, saya ingin melihat masjid ini sebatas mana, sampai di mana pembangunannya. Saya berangkat ke sana. Saya bawa santri saya, di situ ada santri yang mungkin YouTuber, ke sana melihat kondisi masjid sampai sejauh mana pembangunannya," kata Yusuf kepada detikcom menjelaskan di majelisnya di Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat (29/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ngomong ke santri, 'masjid videokan, supaya kita tahu bahwa pembangunannya mana yang sudah, mana yang belum'," tambahnya.

Kiai Yusuf Prianadi menjelaskan videonya yang viral saat berdoa meminta Malaikat Jibril menurunkan uang untuk membangun masjid. (Bahtiar Rifai/detikcom)Kiai Yusuf Prianadi tidak mempermasalahkan bila ada warganet yang mem-bully karena viralnya video doa meminta Malaikat Jibril menurunkan uang untuk membangun masjid. (Bahtiar Rifai/detikcom)

Video kunjungan itu agar nanti dilihat oleh jemaahnya. Tujuannya, jika ada jemaah yang mau menyumbang, bisa mengirimkan bantuan untuk pembangunan masjid yang berdiri dengan 3 lantai.

ADVERTISEMENT

"Pas di lantai 3, saya mau turun, panitia ngomong, 'Bah, tolong doakan supaya masjid ini lancar pembangunannya', oh iya (saya doakan)," katanya.

"Baru saya mau berdoa, belum diangkat tangan, belum, baru hati saya mau berdoa agar melancarkan masjid ini, tidak disengaja dengan katakanlah bahasa orang umum spontan, tiba-tiba tangan saya seperti itu, menengadah, lidah berbicara seperti itu. 'Ya Rab, Ya Rab, turunkan rahmatmu. Ya Jibril, Ya Jibril dengan karomahmu turunkan uang untuk masjid ini, untuk masjid kolot, untuk masjid sepuh, masjid tua'," ujarnya.

Ia sendiri sebetulnya kaget berdoa seperti itu karena itu tidak diniatkan dan dipikirkan. Niatnya, ia berdoa seperti biasa.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Wapres Sentil Generasi Kini: Daripada Dengar Kiai Mending TikTok

[Gambas:Video 20detik]



Tapi, di dalam tarekat, keadaan seperti yang ia gambarkan saat berdoa itu ada penjelasannya. Yaitu keadaan di mana disebut dengan istilah jadzbah dan seseorang yang merasakan keadaan itu disebut madzdub. Keadaan seperti itu muncul karena kecintaannya pada Allah.

"Dalam ilmu tarekat itu Allah menarik seseorang hambanya yang di dalam hatinya ada rasa cinta pada Allah Ta'ala sehingga dia terbenam dalam lautan cinta. Oleh karena itu oleh Allah ditarik tanpa keinginan orang tersebut," ujarnya.

Jika ingin mengetahui soal ini, menurutnya, seseorang memang harus mengaji tarekat. Ia sendiri mengatakan bahwa kalimat doa itu bukan atas keinginannya. Doa itu muncul begitu saja keluar mulutnya.

Setahun setelah berdoa, dia mengatakan masjid di kampung itu rampung pembangunannya. Padahal masyarakat tidak meminta sumbangan seperti meminta di jalan-jalan raya.

"Setelah kejadian itu abah ke sana lagi. setelah berdoa seperti itu sudah beres masjidnya. Tinggal dibikin MCK padahal itu masjid bukan di pinggir jalan, di tengah kampung, tidak ada depan masjid itu keropak dan jauh dari jalan raya, setahun itu beres 3 lantai," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(bri/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads