Bareskrim Sebut Klub Bola yang Lobi Wasit agar Menang Masih Aktif Bertanding

Bareskrim Sebut Klub Bola yang Lobi Wasit agar Menang Masih Aktif Bertanding

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Kamis, 28 Sep 2023 10:23 WIB
Wakabareskrim Polri selaku Kasatgas Anti Mafia Bola Polri, Irjen Asep Edi Suheri, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Satgas Antimafia Bola Polri mengungkap praktik pengaturan skor sepakbola atau match fixing dalam pertandingan Liga 2. Bareskrim Polri mengendus adanya pihak klub yang melobi wasit agar memenangi pertandingannya yang kini masih aktif bertanding.

"Kub yang diduga terlibat saat ini masih aktif dalam pertandingan liga Indonesia. akan tetapi, hal tersebut masih akan kami telusuri dan dalami," kata Wakabareskrim Polri sekaligus Kasatgas Anti Mafia Bola Polri Irjen Asep Edi Suheri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).

Satgas Antimafia Bola Polri ini dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Pembentukan satgas ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar persepakbolaan Indonesia bersih dari mafia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan tujuan menciptakan iklim persepakbolaan yang bersih di Indonesia, yang terbebas dari praktik pengaturan skor atau match fixing, yang dilakukan oleh mafia bola," kata Asep.

Asep menyebutkan pihak klub itu melobi wasit dengan mengiming-imingi uang. Adapun klub itu diduga telah memberikan Rp 1 miliar kepada para wasit.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, ditemukan fakta modus operandi yang dilakukan oleh pihak klub adalah melobi atau meminta bantuan kepada perangkat wasit untuk memenangkan pertandingan salah satu klub dengan memberikan iming-iming hadiah berupa uang," ujarnya.

"Pihak klub memberikan uang sebesar Rp 100 juta kepada para wasit di hotel tempat para wasit menginap dengan maksud agar klub X menang dalam pertandingan melawan klub Y. Menurut keterangan pihak klub, mereka sudah mengeluarkan uang kurang lebih sekitar Rp 1 miliar untuk melobi para wasit di sejumlah pertandingan," tambahnya.

Sebelumnya, kerja keras Satgas Antimafia Bola Polri membuahkan hasil dengan terungkapnya kasus pengaturan skor sepakbola atau match fixing dalam pertandingan Liga 2. Sudah ada enam tersangka yang terjerat di kasus ini.

Empat tersangka di antaranya adalah wasit tengah berinisial R, asisten wasit berinisial T, asisten wasit berinisial R, dan wasit cadangan berinisial A. Lalu dua lainnya adalah LO wasit berinisial K dan kurir uang berinisial A.

Asep juga mengatakan dugaan pengaturan skor itu berlangsung selama kurun 2018-2022. Oleh sebab itu, menurut penyidik, tak tertutup kemungkinan ada praktik match fixing di pertandingan Liga 2 Tahun 2023.

"Dalam laporan tersebut, terjadi match fixing pada pertandingan dari tahun 2018 sampai dengan 2022. Tidak menutup kemungkinan praktik seperti itu masih terjadi di tahun 2023," ucap Asep.

Penyelidikan ini berdasarkan laporan modal A dengan nomor LP/A/15/IX/2023/SPKT/Dittipidsiber/Bareskrim Polri. Ada 15 saksi yang diperiksa.

(azh/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads