Dinkes DKI: Kasus ISPA Turun 7% di Pekan Ketiga September

Dinkes DKI: Kasus ISPA Turun 7% di Pekan Ketiga September

Brigitta Belia - detikNews
Rabu, 27 Sep 2023 09:31 WIB
COVID-19 Pandemic Coronavirus, Asian woman wearing a mask, have a symptoms coughing and fever
Ilustrasi orang terkena ISPA (Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark)
Jakarta -

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan data terbaru kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dinkes DKI mengatakan kasus ISPA turun selama periode tersebut.

"Kasus ISPA, pneumonia, influenza like illness (ILI) di DKI Jakarta tren menurun dalam 14 hari terakhir, mulai terlihat sejak 14 September 2023. Hal ini dilakukan pengamatan bersama Kementerian Kesehatan RI by website Kemenkes RI yang datanya diinput setiap hari oleh seluruh puskesmas kecamatan, puskesmas kelurahan, dan RS di DKI Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).

"Minggu ketiga bulan September, ISPA turun 7 persen, pneumonia turun 18 persen, dan ILI turun 29 persen dari minggu sebelumnya," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngabila menjelaskan sejumlah faktor yang membuat kasus ISPA di Jakarta menurun. Dia mengatakan kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) membantu mengendalikan polusi dan berpengaruh pada penurunan kasus ISPA.

"Pemerintah memimpin kolaborasinya. Selain itu, peran pelaku usaha dan swasta, masyarakat, akademisi, dan media pers berperan penting. Kebijakan WFH juga dirasakan cukup efektif untuk mengendalikan cepat kadar polusi udara yang akhirnya berpengaruh pada jumlah kasus ISPA dan pneumonia yang trennya menurun," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan tren kasus ISPA masih naik turun meski polusi di Jakarta mulai menurun. Dinkes DKI mengatakan masih ada lonjakan jumlah pasien bergejala ringan berobat ke puskesmas.

"ISPA masih fluktuatif, naik turun. Trennya memang belum turun, tetapi kita lihat itu ada pengaruhnya terhadap awareness masyarakat, yang berobat lebih banyak," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Grand Cempaka, Puncak, Bogor, Kamis (14/9).

"Jadi, kalau dulu batuk-batuk dikit ngobatin sendiri, sekarang mereka sudah lebih (aware) karena kita kampanye terus. Kalau ada keluhan, datang ke faskes. Jadi kunjungan yang di puskes meningkat. Nggak apa-apa. Kalau kunjungan masih di puskesmas kita harapkan belum parah. Jadi bisa cepat, lebih mudah diobati dan disembuhkan," sambungnya.

Simak Video 'Menkes Ungkap Polusi Udara Jadi Penyebab Penyakit Pernapasan':

[Gambas:Video 20detik]

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads