5 Fakta Demo Tutup Suramadu Protes Truk Garam Penyebab Kecelakaan

Tim detikJatim - detikNews
Senin, 25 Sep 2023 17:30 WIB
Demo tutup Jembatan Suramadu (Foto: Praditya Fauzi Rahman)
Jakarta -

Demo akan dilakukan sejumlah massa dari organisasi masyarakat Madura Asli (Madas) di Bangkalan. Aksi ini demo ini menutup Jembatan Suramadu.

Dilansir detikJatim, massa memprotes banyaknya tetesan air garam di sepanjang Jalan Raya Blega hingga Kecamatan Galis yang menyebabkan kecelakaan dengan puluhan korban hingga ada yang meninggal. Berikut informasinya.

1. Aksi Demo Tutup Jembatan Suramadu

Massa dari ormas Madura Asli (Madas) demo di Jembatan Suramadu, Senin (25/9/2023). Mereka bahkan siap untuk menutup akses Jembatan Suramadu.

Ketua Umum Madas Berlian Ismail Marzuki mengatakan, mereka kesal karena sering terjadi kecelakaan di wilayah Kecamatan Tanah Merah, Galis, dan Blega, Bangkalan. Kecelakaan itu disebabkan oleh truk pengangkut garam.

"Di mana truk tersebut meneteskan cairan garam yang bercampur oli, sehingga membuat jalan licin dan menyebabkan terjadinya kecelakaan tunggal di antaranya motor, bahkan mobil juga kena dampak lincinya jalanan. Sudah memakan 3 korban yang tewas di dalam kejadian yang berbeda dan masih banyak juga korban yang luka-luka yang disebabkan jalanan yang licin," kata Berlian, Senin (25/9/2023).

Aksi demo tutup Jembatan Suramadu di jalur mobil Surabaya-Bangkalan yang dilakukan oleh massa Madura Asli (Madas) (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)

2. Sudah Lapor ke Dishub Bangkalan

Truk garam dianggap sebagai salah satu penyebab seringnya kecelakaan di wilayah Bangkalan. Hal tersebut sudah sangat meresahkan warga. Bahkan, warga setempat sempat memprotes kepada Dishub Kabupaten Bangkalan dan Sat Lantas Polres Bangkalan.

"Pada saat sweeping tim dari Ormas Madas, Dishub, dan Lantas Kabupaten Bangkalan ditemukan beberapa perusahaan dan perorangan (petani garam) yang berasal dari Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep yang didominasi oleh kabupaten di luar Bangkalan. Dari rapat koordinasi lintas sektoral tersebut, tidak dihadiri satupun asosiasi pengusaha garam maupun yang atas nama perorangan, termasuk Dishub Kabupaten Sumenep," ujarnya.

Dari hasil dari rapat koordinasi tersebut, disepakati untuk melakukan imbauan oleh Dishub 3 kabupaten kepada perusahaan garam, petani garam, dan asosiasi angkutan garam. Harapannya, supaya tidak menyebabkan ceceran air garam maupun oli di jalanan.

"Hasil yang kedua melakukan sweeping, tetapi hasil dari rapat kordinasi tersebut tidak membuat efek jera kepada pengusaha garam maupun asosiasi angkutan garam, bahkan ormas Madas koordinasi dengan asisten 1 Kabupaten Bangkalan yang kemudian melakukan penyemprotan jalanan yang kena tetesan air garam," tuturnya.

Dari persoalan tesebut, Berlian menegaskan tidak ada dampak apapun kepada pelaku pengusaha garam maupun asosiasi angkutan garam yang menyebabkan kecelakaan. Sehingga, pihaknya merasa kecewa kepada seluruh pemangku kebijakan yang dianggap tidak memberikan tindakan tegas terhadap pengusaha yang menyebabkan jalanan licin.

"Oleh sebab itu, kami mengutuk keras terhadap pelaku usaha garam dan mengutuk keras kepada pemangku kebijakan yang tidak bertindak tegas, karena apapun yang dilakukan pengusaha garam dan asosiasi angkutan garam telah abai kepada keselamatan orang lain. Oleh karenanya, kami merasa perlu menyampaikan suara, aspirasi, dan kritik yang sedikit keras dalam rangka menuntut adanya respons, kepedulian, solusi," tutupnya.

Baca di halaman selanjutnya soal demo tutup Jembatan Suramadu.




(kny/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork