Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GBK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid menilai pemerintah perlu meminta pendapat dan masukan dari para tokoh masyarakat, dalam menyikapi problematika di masyarakat, termasuk dalam masalah Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Adapun unsur tokoh yang dimaksud seperti tokoh adat, dan tentunya alim ulama.
"Saya menilai pemerintah harusnya lebih aktif meminta pendapat tokoh masyarakat dalam segala hal. Alim ulama dan tokoh agama sebagai sahabat, sebagai keluarga dan bagian dari pemerintah pusat," ujar Habib Syakur, dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/9/2023).
Habib Syakur mengajak masyarakat untuk membangun sikap dan prasangka yang baik dalam menyikapi persoalan di Pulau Rempang. Menurutnya, pembangunan bangsa Indonesia yang sejati dan berpihak pada rakyat dapat tercapai dengan adanya nilai-nilai luhur tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menyikapi kejadian Rempang, saya ingin mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia hendaknya mempunyai nilai-nilai prasangka baik kepada pemerintah. Apalagi mitra kerja pemerintah adalah para pengusaha nasional," jelas Habib Syakur.
Habib Syakur pun mencontohkan, bagaimana seorang pengusaha yang punya jiwa nasionalisme seperti Tomy Winata (TW), hendaknya dilihat sebagai satu kesatuan anak bangsa Indonesia.
"Indonesia kita ini berdiri dengan semangat kebersamaan dan nasionalisme patriotisme. Maka seperti contohnya bapak Tomy Winata dan lainnya, pemilik Sinarmas, Indofood dan pengusaha Taipan itu mereka juga rakyat Indonesia," jelas Habib Syakur.
Habib Syakur menjelaskan Allah SWT menjadikan TW sebagai konglomerat dan pengusaha yang sukses. Lebih lanjut, TW memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Kita harus melihat hal positif bahwa hatinya didedikasikan untuk bangsa Indonesia," sambungnya.
Ia menilai sosok Tomy Winata (TW) juga manusia biasa, tapi naluri bisnisnya untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia harus dihargai dan harus dihormati.
Habib Syakur juga meminta masyarakat untuk menghargai inisiasi TW dalam menggandeng perusahaan dari China untuk membangun pabrik kaca dan solar panel dalam memanfaatkan sumber daya alam di Rempang .
"Pemerintah sudah pasti memproteksi rakyat, khususnya warga Rempang yang wilayahnya dijadikan tempat pembangunan pabrik solar panel. Insya Allah pemerintah tak akan membuat rakyat sengsara," ungkapnya.
Habib Syakur mengimbau seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga Rempang, yakin Allah maha adil bijaksana. Apabila pemerintah berbuat salah pada warga Rempang, maka Allah pasti akan menghukumnya.
Kepada pemerintah, Habib Syakur mengimbau harus menyentuh masyarakat yang lahannya akan menjadi tempat pabrik. Menurut Habib Syakur, pemerintah harus menyentuh langsung masyarakat dan tidak menyakiti warga Rempang. Sebab, selama ini pemerintah selalu memakai jasa orang ketiga.
"Saya secara pribadi bangga dengan jiwa sosial Tomy Winata. Saya yakin TW pengusaha yang rendah hati dan rasa sosialnya tinggi, serta nasionalisme untuk Indonesia sangat kuat. Memperhatikan Masyarakat banyak diatas kepentingan pribadi," tandas Habib Syakur.
Habib Syakur berharap agar masyarakat, khususnya warga Rempang berprasangka baik terhadap pemerintah karena memikirkan kesejahteraan rakyat. Lebih lanjut, Allah SWT pasti memberikan hal yang terbaik bagi umatnya.
Sebaliknya, jelas Habib Syakur, jika pemerintah curang pasti akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT.
"Kalau pemerintah serius dan ini jadi kebaikan, maka akan jadi kebaikan. Mari kita pahami secara positif," pungkasnya.
(anl/ega)