.webp)
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menceritakan pengalamannya menangani kasus bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat. Rio mengaku sempat bimbang menangani kasus tersebut.
Hal itu disampaikan oleh AKBP Rio dalam program Jumat Curhat detikPagi yang tayang di detikcom, Jumat (22/9/2023). Rio mengaku kasus bayi yang tertukar ini sebelumnya belum pernah dilaporkan oleh warga.
"Jadi bayi tertukar itu sebenarnya kasus yang sangat tidak pernah terjadi sebelumnya yang dilaporkan kepada masyarakat kepada kepolisian. Saat itu memang terjadi ada pergulatan dalam diri saya pribadi, apakah saya harus melakukan penegakan hukum secara kuat, karena yang dilaporkan adalah si ibu S kepada ibu D," kata Rio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rio mengatakan pihaknya kemudian mengumpulkan bukti-bukti dalam kasus ini. Hasilnya, kedua ibu yang bayinya tertukar itu adalah korban.
"Tapi ketika perjalanan waktunya itu kami melakukan pengumpulan barang bukti semua, kami menemukan bahwa dua-duanya menjadi korban. Sehingga dari aspek penegakan hukum itu kami kesampingkan itu, kami mengedepankan aspek kemanusiaan," kata dia.
Rio pun merasakan empati dalam kasus ini. Dia juga menggandeng Kemenko PMK, KPAI hingga Kementerian PPPA dalam kasus ini.
"Saya berpikir bagaimana itu terjadi kepada diri kita masing-masing. Berjalan waktu alhamdulillah, dari kasus tersebut kami mendapatkan harapan, akhirnya kami meminta petunjuk kepada KPAI, lalu kemudian kepada PMK, dan kementerian PPPA," tutur dia.
Akhirnya kasus ini berhasil dengan penyelesaian damai. Rio menyebut kedua bayi itu akan diasuh oleh ibu kandungnya mulai 29 September mendatang.
"Sehingga kami berkolaborasi secara bersama-sama mencari penyelesaian seperti apa. Insyaallah tanggal 29 besok karena sudah ada proses bonding yang sebelumnya, kami menciptakan antara si anak dengan ibu kandungnya," sebutnya.
(lir/mea)
