Warga yang menanti kejelasan hunian di Kampung Susun Bayam masih bertahan dengan cara tinggal di tenda dekat Jakarta International Stadium (JIS). Pemprov DKI melalui Dinas Bina Marga meminta pihak Kelurahan membantu dalam penertiban.
"Untuk pemindahan tenda tersebut, Dinas Bina Marga sudah bersurat dan berkoordinasi dengan pihak Kelurahan setempat untuk bantuan penertibannya," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Bina Marga DKI Jakarta Wiwik Wahyuni kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).
Pihak warga sebelumnya mengatakan warga yang mendirikan tenda diminta untuk membongkar tenda secara mandiri sampai Jumat besok. Namun Wiwik mengatakan saat ini tenda milik warga belum dibongkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini di lapangan masih terdapat tenda milik warga, jadi belum dibongkar," ujarnya.
Sebelumnya, warga yang mendirikan tenda dekat JIS lantaran belum juga mendapat titik temu untuk menghuni Kampung Susun Bayam. Pemprov DKI sudah menawari warga yang mendirikan tenda untuk pindah ke Rusun Nagrak.
Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) sekaligus pendamping warga Kampung Bayam, Minawati, menuturkan, sejak Kamis (14/9) lalu, pihaknya menerima surat dari Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara. Surat tersebut ditujukan kepada para pemilik lapak dan bangunan liar sekitar Jalan Sinter Permai Raya Sisi Timur Kelurahan Papanggo. Surat tersebut ditandatangani oleh Lurah Papanggo, Tomi Haryono, sejak 15 Agustus lalu.
Berikut ini poin-poin yang tertera dalam surat tersebut:
1. Setiap pemilik bangunan liar & lapak usaha di di Jalan Suntar Permai Raya sisi Timur Kelurahan Papanggo dilarang/tidak diperbolehkan mendirikan bangunan di sepanjang jalan tersebut.
2. Bagi para pemilik bangunan liar & lapak usaha yang berada di di Jalan Sunter Permi Raya sisi Timur Kelurahan Papenggo agar membongkar bangunan tersebut.
3. Apabila Saudara belum atau tidak mengindahkan imbauan ini dan tidak melaksanakan pembongkaran, maka akan dilakukan penertiban secara terpadu oleh aparat terkait serta segala risiko kerugian menjadi tanggung jawab Saudara sepenuhnya.
Minawati mengatakan sudah ada pertemuan bersama lurah setempat. Warga, menurut dia, diminta mengosongkan area hingga Jumat (22/9) mendatang.
"Kami kemarin sempat ketemu Lurah, mereka rencananya kasih waktu sampai dengan hari Jumat ini, itu harus dikosongkan. Iya, kalau tidak, dikosongkan paksa," ujarnya, Selasa (19/8).
Sampai saat ini, total ada 7 dari 123 keluarga yang menagih kunci Kampung Susun Bayam masih bertahan di tenda. Sementara sisanya memilih mengontrak di lokasi lain.
Lihat juga Video 'Menteri PUPR Ungkap Progres Pembangunan JPO Ancol-JIS':